Pasukan Belanda dan Jepang Rela Menjadi Buronan Hingga Gugur Dalam Perang Karena Berpihak Pada Indonesia
Shigeru Ono, Tentara Jepang Terakhir Yang Ikut membela Kemerdekaan Indonesia--
RADARMUKOMUKO.COM - Dari sekian banyak pasukan yang dibawa Belanda dan Jepang untuk menjajah Indonesia, beberapa diantaranya memiliki hati nurani yang cukup baik.
Dimana dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia (1945-1949), ada beberapa diantaranya berhianat kepada negaranya, membelot mejadi pejuang yang membela Indonesia.
BACA JUGA:Laksamana Maeda Perwira Jepang yang Membantu Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
Merekapun menjadi buronan hingga ada yang gugur di medan tempuran melawan tentara dari negaranya sendiri.
Berikut 7 pejuang asing dari Belanda, Jepang, India, Nepal, Jerman, Korea dan Inggris yang kemudian menjadi gerilyawan Republik Indonesia.
Besin
Baru-baru ini, saya juga mendapatkan informasi menarik dari arsip-arsip sejarah lokal dan para saksi sejarah Perang Kemerdekaan di wilayah Ciranjang, Cianjur. Dalam pertempuran brutal di sekitar Jembatan Cisokan Lama pada Maret 1946, 4 prajurit Gurkha tertawan pasukan Republik. Salah satunya bernama Besin dari Batalyon Gurkha Rifles 3/3.
“Ia berhasil kami tangkap dan langsung kami tahan sebagai tawanan perang,” ungkap R.Makmur, veteran pejuang yang terlibat dalam pertempuran di Cisokan.
BACA JUGA:Hubungan Rusia dan Indonesia Sejak Kolonialisme, Dukung Kemerdekaan RI Hingga Rebut Irian Barat
Saat dilakukan tukar menukar tawanan, Besin menolak dikembalikan ke pasukannya. Dia lebih memilih untuk bergabung dengan pihak Republik sebagai ajudan wedana Ciranjang.
Terakhir menurut Makmur, Besin menikahi perempuan setempat dan menghabiskan masa senjanya berkeliling menjajakan bilik (bahan untuk dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu).
“Sebelum meninggal pada 1970-an, Besin berprofesi sebagai penjaga sebuah sekolah dasar di Ciranjang,” ujar Makmur.
John Edward
John adalah seorang letnan berkebangsaan Inggris dari Batalyon 6 South Wales Border Brigade 4 pimpinan Brigjen TED Kelly. Dia membelot ke pihak Republik pada 1946 dan bergabung dengan Batalyon B pimpinan Kapten Nip Xarim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: