Princess Mulan Indonesia, Peteran Wanita Melawan Belanda, Berjuang Dapatkan Uang Pensiun Rp 28 Ribu Per-Bulan

Princess Mulan Indonesia, Peteran Wanita Melawan Belanda, Berjuang Dapatkan Uang Pensiun Rp 28 Ribu Per-Bulan

Pejuang wanita yang melawan belanda, hidup susah-Radar Mumuko-istimewa radar mukomuko

RADARMUKOMUKO.COM - Seorang pejuang wanita Indonesia berdarah Tionghoa dari Wonosobo Jawa Barat, The Sin Nio yang kerap disebut Princess Mulan Indonesia.

Sebagai wanita, ia rela merubah identitasnya menyamar sebagai laki-laki dengan nama Mochamad Moeksin untuk bisa bertempur di medan perang dengan leluasa saat menghadapi Belanda. 

Ia menggunakan seragam lelaki dan melilit bagian dadanya agar rata, sehingga tidak lagi terlihat jika dirinya seorang wanita. Ia tergabung dalam Kompi 1 Batalyon 4 Resimen 18 dibawah komando Sukarno.

BACA JUGA:Perang Ambarawa Disebabkan Niat Sekutu Inggris Yang Tidak Baik, Ini 6 Tokoh Pejuang Yang Terlibat

BACA JUGA:Siti Manggopoh, Sosok Pejuang Perempuan Yang Terlupakan Pernah Tewaskan 53 Serdadu Belanda

Ia maju di garis depan bersenjatakan golok dan bambu runcing menghadapi penjajah, selanjutnya ia juga menggunakan senapan yang berhasil direbut dari pasukan Belanda yang dikalahkannya.

Sin Nio sempat dipindahkan kebagian perawat atau palang merah, karena ada kekosongan juru rawat, padahal banyak sekali pejuang yang terluka dan butuh perawatan medis. 

The Sin Nio juga berhasil melaksanakan semua tugas yang dipercayakan kepadanya dengan baik.

Setelah kemerdekaan dan kondisi negara mulai aman, Princess Mulan Indonesia ini memutuskan menikah dan akhirnya memiiliki 6 anak dari 2 orang suami yang sayangnya keduanya berakhir dengan perceraian. 

Sebagai janda dengan 6 anak, tentu hidup Sin Nio sangatlah berat dan hal ini membuat dirinya membulatkan tekad berangkat merantau untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari Wonosobo ke Jakarta. 

BACA JUGA:Selain Jago Perang, 9 Pejuang Indonesia Miliki Kesaktian Tinggi, Kebal Peluru Hingga Bisa Hilang

BACA JUGA:7 Pejuang Asing Yang Rela Mati Membela Indonesia, Sebelumnya Pasukan Penjajah

Keberangkatannya ke Jakarta bertujuan untuk mengurus hak pensiunnya, karena memang semestinya adalah hak seorang pejuang kemerdekaan.

Tahun 1973, Sin Nio sampai di Jakarta dan menumpang tinggal selama 9 bulan di Markas Besar Legiun Veteran Republik Indonesia di Jalan Gajah Mada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: