Pengakuan Mantan NII Al Zaytun, Diajari Mencuri Harta Milik Bukan Jama’ah Hukumnya Halal

Pengakuan Mantan NII Al Zaytun, Diajari Mencuri Harta Milik Bukan Jama’ah Hukumnya Halal

Pengakuan Mantan NII Al Zaytun, Diajari Mencuri Harta Milik Bukan Jama’ah Hukumnya Halal--

RADARMUKOMUKO.COM - Mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) mengaku bahwa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, merupakan pusat dari gerakan NII

Ia juga mengungkapkan bahwa di sana diajarkan ajaran sesat yang menghalalkan mencuri dari orang-orang di luar jamaah.

Mantan anggota NII yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan bahwa ia pernah dibaiat dan dikirim ke Ponpes Al Zaytun untuk bekerja sebagai karyawan. 

Ia mengaku tidak tahu bahwa ponpes tersebut terkait dengan gerakan NII, yang bertujuan mendirikan negara beragama Islam di Indonesia.

"Awalnya saya tidak tahu kalau itu ponpes NII. Saya dikasih tahu kalau itu ponpes biasa, tapi ternyata setelah saya masuk, saya dibaiat dan diberi tugas untuk mencari uang sebanyak-banyaknya untuk jama’ah," kata mantan anggota NII.

BACA JUGA:TPPU Panji Gumilang Polisi Kantongi Aliran Dana 8,7 T, Akan Naikkan Status Kasus Masih Butuh Ini

Ia menuturkan bahwa di Ponpes Al Zaytun, ia diajarkan ajaran sesat yang menghalalkan mencuri dari orang-orang di luar jamaah. 

Ia mengatakan bahwa para pengikut NII disebut sebagai orang-orang pilihan Allah, sedangkan orang-orang di luar jamaah disebut sebagai kafir yang boleh dirampok harta dan nyawanya.

"Di sana diajarkan kalau kita itu orang-orang pilihan Allah, sedangkan orang-orang di luar itu kafir. 

Jadi kita boleh mencuri dari mereka, bahkan merampas mereka kalau perlu. 

Mereka bilang itu halal, karena kita sedang berjuang untuk membela agama Allah," ungkapnya.

BACA JUGA:Kasus Naik Penyidikan Panji Gumilang Resmi Jadi Tersangka TPPU dan Penistaan Agama

Ia mengaku pernah melakukan pencurian bersama rekan-rekannya sesama anggota NII. 

Ia mengatakan bahwa mereka biasa mencuri barang-barang berharga seperti emas, uang, atau kendaraan bermotor. Ia juga mengaku pernah menyaksikan kekerasan terhadap orang-orang yang menolak atau melawan aksi pencurian mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: