Kasus Rocky Gerung Dianggap Sebagai Penyebab Redupnya Al Zaytun Ini Kata Susno Duadji

RADARMUKOMUKO.COM - Rocky Gerung, seorang akademisi dan pengamat politik, kembali menjadi sorotan publik setelah dilaporkan ke polisi oleh sejumlah orang yang merasa tersinggung dengan pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Rocky Gerung diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) karena menyebut Jokowi sebagai "pemimpin boneka" dan "pemimpin gila" dalam sebuah acara diskusi yang disiarkan di YouTube pada 6 Agustus 2023.

BACA JUGA:Panji Gumilang Dibekuk Polisi, Maruf Amin dan Mahfud MD Bilang Sudah Selayaknya

Laporan terhadap Rocky Gerung mendapat reaksi beragam dari berbagai pihak. 

Kasus pelaporan terhadap akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung diduga untuk meredupkan kasus Al Zaytun yang secara terang terangan pimpinanya  membuat kontroversi.

Ada juga sebagian orang menilai bahwa Rocky Gerung telah melecehkan martabat presiden sebagai simbol negara dan harus bertanggung jawab atas ucapannya. 

Sebagian lainnya lagi menganggap bahwa Rocky Gerung hanya menyampaikan pendapatnya sebagai warga negara yang memiliki hak berbicara dan berdemokrasi. 

Mereka menyoroti bahwa UU ITE sering digunakan sebagai alat untuk membungkam kritik dan menindas kebebasan berekspresi.

BACA JUGA:Tersangka Panji Gumilang, Diselidiki Polri Terkait Dana BOS, Jadi Ingat Kata Gusdur 17 Tahun Lalu

Salah satu yang menyuarakan pendapat terakhir adalah Susno Duadji, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. 

Susno Duadji menyebut UU ITE sebagai "undang-undang tong sampah" yang bisa dimasukkan segala macam tuduhan tanpa dasar hukum yang jelas! 

Ia menegaskan bahwa pernyataan Rocky Gerung adalah bentuk ekspresi yang harus dilindungi oleh prinsip kebebasan berbicara. 

Ia juga mempertanyakan motif di balik laporan terhadap Rocky Gerung, apakah ada kepentingan politik atau tidak.

Di tengah hebohnya kasus Rocky Gerung vs Jokowi, ada satu isu lain yang sempat menjadi perhatian publik namun kini mulai redup, yaitu masalah Al Zaytun. 

Sumber: