Pre Exposure, 30 Vaksinator HPR di Mukomuko Disuntik VAR
Pre Exposure, 30 Vaksinator HPR di Mukomuko Disuntik VAR --
BACA JUGA:Bincang Persiapan Liga AAFI Nasional 2023 U-16, AFM Mukomuko Kembali Agendakan Latihan Rutin
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, M. Rizon, S.Hut, M.Si melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Diana Nurwahyuni menjelaskan, penyuntikan Vaksin Anti Rabies kepada petugas vaksinator ini merupakan bentuk perlindungan terhadap risiko bagi petugas ketika melakukan penyuntikan HPR. Vaksin VAR ini tersedia di Dinas Kesehatan (DInkes) Kabupaten Mukomuko yang merupakan bantuan dari Dinkes Provinsi Bengkulu.
‘’Vaksinasi HPR berisiko, mangkanya sebelum menjalani tugas para vaksinator kita disuntik VAR, sebagai antisipasi adanya gigitan,’’ ujarnya.
Sebanyak 30 orang tenaga vaksinator ini terdiri dari 8 orang dokter hewan dimana 7 diantaranya berstatus PNS dan 1 tenaga kontrak. Kemudian ditambah tim medis dari Dinas Kesehatan Mukomuko.
‘’Petugas ini akan turun di 15 kecamatan. Dibawah koordinasi 4 wilayah Puskeswan, Puskeswan Kecamatan Kota, Penarik, Puskeswan Air Manjuto dan Puskeswan Ipuh,’’ urainya.
BACA JUGA:Polres Mukomuko Sosialisasi Bahaya Narkoba Libatkan Pelajar
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM turut menjelaskan, penyuntikan VAR kepada 30 petugas vaksinasi ini dilaksanakan 3 tahap.
‘’Hari ini penyuntikan pertama, kemudian pekan dilaksanakan satu kali lagi dan ketiganya setelah 21 hari kemudian. Dikatakannya, penyuntikan ini juga dilaksanakan di Puskesmas-Puskesmas,’’ terangnya.
Ketua PDHI Provinsi Bengkulu, drh. Yeni Misra menyampaikan, giat vaksinasi terhadap HPR ini berlangsung serentak di semua daerah kabupaten kota se Provinsi Bengkulu. Jumlah vaksinator yang diterjun se Provinsi Bengkulu sebanyak 146 orang, mereka mendapatkan vaksinasi VAR sebanyak 3 kali sebelum menjalani tugas penyuntikan vaksin HPR.
‘’Jumlah dokter hewan di se Provinsi Bengkulu masih sangat minim. Data kami, jumlah dokter hewan hanya 53 orang, di Kabupaten Mukomuko cukup lumayan ada 8 orang. Akan tetapi masih kita temui kabupaten yang tidak ada sama sekali tenaga dokter hewannya. Dalam menjalani tugas vaksinasi ini, ya koordinasi dan minta bantuan PDHI,’’ demikian Yeni Misra. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: