Cegah Stunting dan KEK, Sido Makmur Berikan Makanan Tambahan
PMT: Kades Sido Makmur, Dedi Suyadi, menyerahkan makanan tambahan untuk ibu hamil.--
TERAMANG JAYA, RADARMUKOMUKO.COM - Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program Pemerintah Desa Sido Makmur, Kecamatan Teramang Jaya. Secara rutin memberikan pemerintah desa memberikan PMT. Sasaran utama adalah bayi Bawah Lima Tahun (Balita) ibu hamil dan menyusui serta Lanjut Usia (Lansia). Makanan yang diberikan berupa telur, kacang hijau, serta susu. Susu yang diberikan disesuaikan dengan dengan penerima. Susu untuk Balita beda dengan susu untuk ibu hamil, beda juga susu untuk Lansia. Pemberian Makanan Tambahan ini merupakan bentuk menyukseskan program pemerintah, mencegah stunting. Stunting juga memiliki hubungan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil. Oleh karena itu, Makanan Tambahan ini bukan hanya untuk Balita, tapi juga untuk ibu hamil. Dana yang digunakan berasal dari Dana Desa (DD) sesuai dengan tahun anggaran. Sebagaimana disampaikan oleh Kades Sido Makmur, Dedi Suyadi, SP, Kamis (10/8).
BACA JUGA:Tanah Rekah Salurkan BLT Tahap II
Kepada wartawan Koran ini, Dedi mengatakan, program pemberian makanan tambahan ini telah dilakukan sejak 2022 lalu. Selama 1,5 tahun program ini berjalan lancar. Secara rutin makanan tambahan diberikan kepada warga yang berhak. Meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) belum cair, PMT tetap dilakukan. Makanan tambahan yang diberikan berupa telur 1 karpet atau 30 butir, kacang hijau 2 kilogram, serta susu 1 kotak. Penyerahan makanan tambahan, dilakukan saat ada kegiatan Posyandu. Jika ada penerima yang tidak hadir ke Posyandu, makanan tambahan diantar ke rumah yang berangkutan.
"Meskipun APBDes belum cair, PMT tetap dilakukan. Kami sudah menjalin kerjasama dengan penyedia barang," ujar Dedi.
BACA JUGA:Perdana, Tanah Harapan Salurkan Bantuan RTLH
Dikatakan Dedi, PMT akan terus dilakukan. Hal ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah nasional. Dimana penanganan stunting menjadi salah satu prioritas. Dikatakan Dedi, penanganan dan pencegahan stunting ini dalam rangka menyiapkan generasi emas tahun 2045. Sebagai seorang Kades, Dedi ingin terlibat langsung menyukseskan program pemerintah.
"Kami akan terus melakukan program ini. Entah sampai kapan. Tidak ada batas waktunya," demikian Dedi.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: