Bukan Sarang Begal, Ini Aslinya Suku Lampung, Suka Gontong Royong dan Pemalu Berbuat Salah

Selain itu penduduk asli wilayah ini juga akan saling kunjung-mengunjungi sesamanya, dengan tujuan menjaga tali silaturrahmi.

Kebanyakan orang asli Lampung tidak individualisme tapi dikenal aktif dalam pergaulan bermasyarakat. 

Mereka juga akan saling bahu membahu untuk bergotong royong, dan membantu apabila ada orang yang tinggal didekatnya saat terkena musibah.

BACA JUGA:Pantai Arang Lampung, Wisata Alam yang Mempesona Cocok Untuk Liburan Bersama Sahabat, Keluarga Bahkan Pasangan

Terus ciri ciri fisik orang asli dari suku Lampung. Orang yang berasal dari suku asli Lampung, sebagian besar memiliki kulit yang putih dan mata yang sipit. Hingga banyak yang mengira bahwa orang Lampung adalah keturunan Cina.

Ternyata jika kita mengulik sejarah yang ada, suku Lampung yang termasuk dalam bagian dari Sumatera ini. Lampung menjadi salah satu saksi berdirinya Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sumatera Selatan. 

Setelah memilih untuk berdiri menjadi Provinsi sendiri, tak sedikit pula masyarakat Tionghoa yang masuk ke Bumi Siger ini.

Dalam peradaban penduduk Tionghoa itulah yang kemudian melahirkan putra dan putri dari Provinsi Lampung yang identik dengan kulit putih dan mata sipitnya. 

BACA JUGA:Keunikan 5 Suku Asli Lampung, Gambaran Keragaman Bahasa Indonesia

Sebab jika kita benar-benar memperhatikan, sangat jarang sekali ditemukan bahwa orang suku Lampung asli yang memiliki kulit gelap.

Ciri khas tersebut menjadikan keturunan dari suku Lampung, mereka dikenal sebagai Muli dan Mekhanai yang cantik dan tampan. 

Terus untuk logat bicara, memang volume suara orang lampung sedikit terdengar nyaring, walaupun pada saat bicara berhadap-hadapan sesama.

Maka bagi orang yang belum kenal, mungkin terkesan bicara marah, padahal tidak seperti itu. 

BACA JUGA:Bukit Barisan Pesona Keindahan Lampung Barat di Atas Awan

Tapi bagi orang-orang yang mungkin baru berbincang dengan orang Lampung, maka hal itu akan terdengar menyeramkan seperti dimarahi. 

Sumber: