Ternyata Titanic Berlayar Tanpa Teropong Mengandalkan Mata Telanjang, Lihat Keputusan Charles dan Aksinya

Ternyata Titanic Berlayar Tanpa Teropong Mengandalkan Mata Telanjang, Lihat Keputusan Charles dan Aksinya

Ternyata Tetanik Berlayar Tanpa Tropong Mengandalkan Mata telanjang, Lihat Keputusan Charles dan Aksinya--

Agaknya sebuah sekoci yang terbalik. Mungkin karena berada terlalu dekat dengan pusaran raksasa -bak mesin cuci-yang ditimbulkan oleh terbenamnya buritan kapal.

Charles segera berenang mendekat dan naik di atas punggung perahu.

Nalurinya sebagai awak kapal yang bertanggung jawab segera bangkit, ia menarik beberapa penumpang yang berenang mendekat untuk naik ke sekoci yang terbalik. Semakin lama semakin banyak yang ia tolong, jumlahnya mencapai 30 orang. Semua bisa bernafas lega, setidaknya untuk sementara.

Charles kemudian mengajari para penumpangnya agar secara bergantian berteriak minta tolong. Upaya ini dilakukan supaya didengar sekoci lain. Tetapi teriakan-teriakan itu tak membawa hasil.

BACA JUGA:Violet Jessop Pramugari Kapal Titanic Digelar Wanita yang Tidak Bisa Tenggelam

Menjelang subuh, tiba-tiba arus laut bergerak. Permukaan air yang tadi tenang mulai berombak. Charles segera memberi aba-aba, “jaga keseimbangan! Jaga keseimbang! Jangan sampai perahu ini terguling. Mati semua kita!”

Air samudra memang dingin sekali. Minus 2 derajat celsius! Dalam waktu lima menit, tubuh Anda akan langsung lumpuh tak berdaya pada kondisi air sedingin itu.

Berapa jam kemudian ketika seluruh tubuh penumpang mulai mengigil hebat, sebuah sekoci yang didayung dua kelasi tiba-tiba mendekat.

Charles kaget. Sekoci kosong? Dari mana?

Ternyata itu sekoci yang dilepas dari kapal Carphatia, sebuah kapal penumpang berkapasitas 1.700 penumpang, yang pada saat Titanic menabrak gunung es berada 97 km dari TKP.*

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: