Begitu Paniknya Penumpang Titanic Sekoci Tidak Terisi Maksimal, Mungkin Faktor Kelas Ini

RADARMUKOMUKO.COM - Pada 15 April 1912, Titanic yang dikenal sebagai "kapal yang tidak mungkin tenggelam" mengalami kecelakaan dengan gunung es dan tenggelam di Atlantik utara.

Dari 2.224 orang yang ada di kapal, hanya 706 orang yang berhasil selamat. Salah satu penyebab banyaknya korban jiwa adalah jumlah sekoci di kapal yang tidak mencukupi.

Titanic adalah kapal penumpang terluas dan termahal pada zamannya.

Kapal ini dibuat oleh White Star Line dengan biaya sekitar 7,5 juta dolar AS (setara dengan 200 juta dolar AS sekarang).

Kapal ini memiliki panjang 269 meter, lebar 28 meter, dan tinggi 53 meter.

Kapal ini memiliki empat cerobong asap, walaupun hanya tiga yang aktif dan satu lagi cuma untuk hiasan.

BACA JUGA:Masih Nekat Kesana, Ternyata Area Bangkai Titanic Berbahaya, Tekanan Air Setara Ditindih Ratusan Gajah

Kapal ini memiliki tiga kelas penumpang, yaitu kelas satu, dua, dan tiga. Kelas satu adalah untuk orang-orang kaya dan terhormat, seperti pengusaha, politisi, dan selebriti. Kelas dua adalah untuk orang-orang kelas menengah, seperti guru, dokter, dan pengacara.

Kelas tiga adalah untuk orang-orang miskin dan imigran, yang biasanya berharap untuk mendapatkan kehidupan baru di Amerika Serikat.

Menurut laporan resmi dari Inggris dan Amerika Serikat, Titanic hanya memiliki 20 sekoci dengan kapasitas total 1.178 orang, jauh lebih sedikit dari jumlah penumpang dan awak yang ada.

Padahal, menurut peraturan saat itu, kapal seukuran Titanic seharusnya memiliki sekoci untuk minimal 75% dari kapasitas maksimalnya.

BACA JUGA:Masih Nekat Kesana, Ternyata Area Bangkai Titanic Berbahaya, Tekanan Air Setara Ditindih Ratusan Gajah

Namun, peraturan tersebut tidak memperhatikan ukuran kapal, melainkan hanya berdasarkan berat kapal.

Titanic memiliki berat 46.328 ton, sedangkan peraturan hanya mengharuskan kapal dengan berat lebih dari 10.000 ton untuk memiliki sekoci untuk 962 orang.

Sumber: