Miliki Tradisi Berburu Gadis, Hindari Pelecekan Orang Tua Sediakan Tongkat Pemukul
Tradisi Berburu Gadis Berdampak Pemerkosaan, Orang Tua Sediakan Pemukul--
RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi cukup unik dan aneh dilakukan oleh sekelompok warga di Negara Bhutan, sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan sebutan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Tiongkok.
Dimana mereka memiliki tradisi berburu malam atau menyelinap masuk ke kamar perempuan atau gadis yang dinamakan dengan Tradisi Bomena.
BACA JUGA:3 Suku Manusia Bermata Biru Menyala di Indonesia, Ternyata Karena Ini
Dirangkum dari berbagai sumber, tradisi tersebut juga dinamakan dengan 'Night Crawling' yang berarti berburu anak perempuan.
Dalam tradisi Bomena ini, biasanya pria-pria muda bahkan tua secara diam-diam masuk ke rumah orang untuk menyusup ke kamar anak gadis.
Sudah pasti dari tradisi berburu malam ini mempunyai tujuan untuk melakukan hubungan terlarang.
BACA JUGA:Suku Boentoet, Manusia Berekor dari Kalimantan yang Sempat Dicari
Namun dalam tradisi ini, walau seorang pemuda berhasil menyelinap ke kamar seorang gadis, namun gadis yang didatangi tersebut berhak untuk memutuskan apakah dia mau menerimanya atau tidak.
Kebiasaan ini, juga dipraktikkan pada zaman kuno, oleh orang-orang di beberapa daerah pedesaan Jepang dan Bhutan, negara di Himalaya Timur yang dipisahkan oleh China dan India.
Jika anak gadis setuju dengan sang pemuda untuk berhubungan badan maka itu bisa mengarah pada pernikahan, tetapi jika dia menolaknya dia akan diusir dari rumah oleh keluarganya.
BACA JUGA:Fakta Unik Suku Punan Batu Yang Mirip dengan Suku Kubu
Hal ini merupakan tradisi dimana orang-orang muda menemukan pasangan mereka dan menikah. Idealnya proses ini berpuncak pada pagi hari ketika anak laki-laki ditemukan di tempat tidur anak perempuan mereka.
Sayangnya tradisi Bomena tak luput dari kasus-kasus pelecehan, yang menyebabkan beberapa ayah dari gadis di Bhutan menyimpan tongkat kayu untuk melindungi putri mereka dari lelaki hidung belang.
Tradisi Bomena juga berdampak pada tingginya tingkat kehamilan remaja perempuan serta meluasnya penyakit menular seksual termasuk kelahiran anak di luar nikah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: