Fakta Suku Polahi, Ayah Boleh Nikahi Putrinya dan Ibu Boleh Kawin Dengan Putranya

Fakta Suku Polahi, Ayah Boleh Nikahi Putrinya dan Ibu Boleh Kawin Dengan Putranya

Fakta Suku Polahi, Ayah Boleh Nikahi Putrinya dan Ibu Boleh Kawin Dengan Putranya--

BACA JUGA:8 Suku Asal Wanita Cantik di Dunia, 7 Nomor Kamu Pasti Tahu

Meskipun kehidupannya lebih sedikit modern dan cukup terbuka dengan pengaruh dari luar, tapi kebiasaan pernikahan sedarah di suku polahi masih sering ditemui.

Untuk diketahui, Suku Polahi adalah sebutan untuk suku terasing yang hidup di hutan pedalaman Gorontalo. 

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Polahi adalah masyarakat pelarian zaman dahulu yang melakukan eksodus ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh Belanda, sehingga menjadikan mereka sebagai suku terasing sampai dengan saat ini.

Suku ini mengasingkan diri sekitar abad ke-17 dan kini hidup di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa, Provinsi Gorontalo.

Dalam kamus bahasa Gorontalo, Polahi berasal dari kata "Lahi-lahi" yang artinya, pelarian atau sedang dalam pelarian. 

BACA JUGA:Takut Dunia Berakhir, Suku Aztec Persembahkan Jantung Manusia untuk Dewa

Polahi adalah pelarian pada masa penjajahan Belanda yang takut atau tidak mau membayar pajak, yang kemudian tinggal di hutan tepatnya di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

Menurut catatan sejarah yang ada, sejatinya suku Polahi merupakan warga Gorontalo yang pada masa penjajahan Belanda dulu melarikan diri ke dalam hutan yang dikarenakan oleh pemimpin mereka waktu itu tidak mau ditindas oleh penjajah. 

Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang artinya "pelarian".

BACA JUGA:Suku Asmat Papua, Wanita Menjadi Tulang Punggung Keluarga

Hal ini menjadikan orang Polahi hidup beradaptasi dengan kehidupan rimba. Setelah Indonesia merdeka, sebagian keturunan Polahi masih tetap bertahan tinggal di hutan. 

Sikap anti penjajah tersebut masih terbawa terus secara turun-temurun, sehingga orang lain dari luar suku Polahi dianggap penindas dan penjajah.

Demikian cerita singkat tentang suku polahi, mudahan menambah pengetahuan terkait keragaman suku bangsa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: