Serem!! di Bangkai Titanic Ada Hewan Menakutkan, Memiliki Tubuh Lunak Namun Pemakan Tulang

Serem!! di Bangkai Titanic Ada Hewan Menakutkan, Memiliki Tubuh Lunak Namun Pemakan Tulang

Serem!! di Bangkai Titanic Ada Hewan Menakutkan, Memiliki Tubuh Lunak Namun Pemakan Tulang--

RADARMUKOMUKO.COM - Bangkai kapal Titanic yang tenggelam di Samudra Atlantik pada tahun 1912 menjadi tempat tinggal bagi berbagai makhluk laut. Beberapa di antaranya adalah hewan-hewan menakutkan yang mampu bertahan di kedalaman lebih dari 3.800 meter dengan tekanan dan suhu yang ekstrem.

Salah satu hewan yang ditemukan di bangkai Titanic adalah Osedax, atau cacing pemakan tulang. 

Dilansir dari berbgai sumber hewan ini tidak memiliki mulut, usus, atau anus, tetapi memiliki akar yang menembus tulang dan mengeluarkan enzim untuk mencerna kolagen dan lemak.

BACA JUGA:Siapa Bilang Bangkai Titanic Sepi, Ada Osedax Salah Satu Hewan Serem Bikin Kuduk Merinding

Osedax juga memiliki bakteri simbiotik di dalam tubuhnya yang membantu mengubah nutrisi dari tulang menjadi energi.

Hewan lain yang menghuni bangkai Titanic adalah Xenophyophore, atau spons raksasa. Hewan ini termasuk dalam kelompok protista bersel tunggal, tetapi bisa mencapai ukuran lebih dari 10 sentimeter. 

Xenophyophore hidup dengan menyaring partikel organik dari air dan membentuk struktur seperti sarang lebah yang disebut test. 

Test ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi hewan-hewan kecil lainnya.

BACA JUGA:Bangkai Kapal Titanic Masih Utuh Meski di Dalam Laut Ratusan Tahun, Ini Perbedaanya Kata Profesor

Selain itu, ada juga Holothuria, atau teripang. Hewan ini termasuk dalam kelompok echinodermata, yang juga mencakup bintang laut dan bulu babi. 

Holothuria memiliki tubuh lunak dan fleksibel yang dilengkapi dengan tentakel di sekitar mulutnya untuk menangkap makanan. 

Holothuria juga memiliki mekanisme pertahanan yang unik, yaitu dengan memuntahkan isi perutnya atau bahkan organ-organ dalamnya untuk mengelabui predator.

Hewan-hewan menakutkan ini menunjukkan betapa beragamnya kehidupan di lautan, bahkan di tempat-tempat yang tampaknya tidak ramah bagi makhluk hidup. 

Penelitian tentang hewan-hewan ini juga dapat memberikan wawasan baru tentang evolusi, adaptasi, dan ekologi laut dalam.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: