Suku Kubu Dibatasi Berinteraksi ke Luar, Beranggapan 'Masyarakat Terang' Makan Manusia
Suku Kubu Dibatasi Berinteraksi ke Luar, Beranggapan 'Masyarakat Terang' Makan Manusia--
Ada pula yang mengatakan, mereka percaya bahwa orang-orang ‘dunia terang’ merupakan pemakan manusia.
Itulah sebabnya masyarakat Suku Anak Dalam ini sangat berhati-hati jika berinteraksi dengan masyarakat luar.
2. Melangun
Salah satu kebiasaan Suku Anak Dalam adalah hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat tinggal.
Jika salah satu anggota keluarga mereka ada yang meninggal, mereka akan meninggalkan tempat tinggal mereka.
BACA JUGA:Suku Kalash, Diasingkan Bersama Kambing, Pria Boleh Tiduri Gadis Atau Istri Orang
Kemudian, mereka mencari tempat tinggal yang baru. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kesedihan yang dialami.
Kegiatan semacam ini mereka sebut Melangun. Mereka akan tetap Melangun, hingga kesedihan akibat ditinggal orang yang dicintai hilang.
3. Larangan Berduaan
Dalam komunitas Suku Anak Dalam memiliki aturan keras mengenai laki-laki dan perempuan. Mereka melarang keras laki-laki dan perempuan berduaan.
Bagi yang ketahuan akan dikenakan hukuman kawin paksa. Namun, sebelum dikawinkan, mereka terlebih dahulu akan dihukum cambuk rotan karena dianggap memalukan orang tua.
BACA JUGA:Ritual Suku Aztec, Tumbal Manusia Yang Dikenal Sadis
Selain itu, terdapat aturan lain. Bagi pria asing yang masuk hutan harus ditemani pria dari Suku Anak Dalam.
Setelah masuk pun, mereka harus meneriakkan “Ado jentan kiuna? (ada laki-laki di sana?)” untuk memastikan apakah ada pria lain di sana.
Jika sudah mendapat jawaban dari yng diteriaki, mereka baru diperbolehkan masuk ke dalam hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: