Usai Protes Keberatan Wisuda SD, SMP dan SMA Kini Sindir Tour Sekolah , Warganet Tunggu Menteri?

Usai Protes Keberatan Wisuda SD, SMP dan SMA Kini Sindir Tour Sekolah , Warganet Tunggu Menteri?

Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim--

RADARMUKOMUKO.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang bernama Nadiem Makarim sedang menjadi perhatian ibu-ibu wali murid.

Dimana hingga sekarang belum memberikan respons yang jelas terkait dengan aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah orang tua murid terkait tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMP SMA.

BACA JUGA:Keberatan Wisuda TK, SD, SMP Hingga SMA, Ini kata Kemedikbud

Protes tersebut dilatar belakangi oleh persepsi yang diduga wisuda dijadikan ajang untuk mencari keuntungan oleh pihak sekolah dan memberatkan para orang tua murid yang harus menanggung biaya wisuda yang cukup tinggi.

Namun, Nadiem Makarim justru membagikan sebuah video singkat melalui akun Instagram pribadinya pada tanggal 19 Juni 2023.

Dalam video tersebut, terlihat Nadiem Makarim berada di dalam sebuah ruangan bersama dengan beberapa orang lainnya.

Ia menyatakan bahwa meskipun tidak mengganti pakaian sepanjang hari, semangat Merdeka Belajar-nya tetap terjaga.

BACA JUGA:Protes Hapus Wisuda TK, SD hingga SMA Tak Ditanggapi, Mendikbud Malah Bahas Calistung

Postingan video ini menuai beragam komentar dari warganet yang mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap sikap Nadiem Makarim yang dianggap mengabaikan dan tidak peduli terkait aspirasi orang tua murid.

Mereka mendesak Nadiem Makarim untuk segera mengeluarkan surat edaran yang membatalkan tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA.

Salah satu warganet dengan panjang lebar menulis komentarnya, "Pak, sebaiknya wisuda di jenjang TK hingga SMA dihapuskan, begitu juga dengan kegiatan perjalanan mengatas namakan tour sekolah.

BACA JUGA:Usai Curhat Keberatan Wisuda SD, SMP dan SMA, Kini Sindir Tour Sekolah, Warganet Sebut Begini

Ini bukan hanya masalah biaya yang harus ditanggung oleh orang tua, tetapi juga soal keadilan bagi mereka yang tidak mampu.

Banyak orang tua yang terpaksa berhutang atau anak-anak mereka tidak dapat mendaftar ke sekolah baru akibat beban biaya tersebut. Apalagi situasi ekonomi saat ini yang sulit dampak pandemi COVID-19 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: