Mengenal Suku Abui di NTT, Dijuluki 'Pemburu Kepala Manusia'
Mengenal Suku Abui di NTT, Dijuluki 'Pemburu Kepala Manusia'-Dok-Berbagai sumber
Julukan pemburu kepala manusia diberikan pada zaman dahulu. Sekarang, Suku Abui sudah sangat terbuka dan membolehkan siapa saja datang berkunjung.
Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan. Para pengunjung hanya mengisi buku tamu dan memberikan uang sukarela.
Itulah fakta unik Suku Abui di Alor NTT. Suasana desa yang masih sangat alami membuat banyak turis datang untuk menikmatinya.
Kekayaan bahasa
Suku Abui yang mendiami desa Takpala ini menggunakan bahasa Abui untuk percakapan sehari-hari mereka. Menurut Grimes & Max Jacob dalam bukunya ‘A Guide to the people and languages of Nusa Tenggara’, suku Abui memiliki beberapa dialek, diantaranya seperti Atimelang, Kobola, dan Alakaman. Bahasa Abui ini merupakan akulturasi dari bahasa Papua, Alor, dan Makasai.
BACA JUGA:9 Suku Berbahaya di Dunia, Satu ada di Indonesia, Praktek Kanibal hingga Suka Perkosa Wanita
Sayangnya, seiring dengan perkembangan jaman dan tekanan dari pemerintah untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa percakapan sehari-hari, bahasa Abui kini makin luntur ditelan zaman.
Wisata Desa Takpala
Desa Takpala sebagai tempat tinggal masyarakat Abui kini menjadi desa wisata yang menarik.
Pasalnya, dengan berkunjung ke desa ini, para wisatawan akan mengenal lebih jauh seputar kebudayaan daerah dan memahami lebih detail tentang Suku Abui.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: