Air Zam Zam Tidak Pernah Kering, Berikut Asal Usul dan Sumbernya Yang Perlu Diketahui

Air Zam Zam Tidak Pernah Kering, Berikut Asal Usul dan Sumbernya Yang Perlu Diketahui

Air Zam Zam Tidak Pernah Kering, Berikut Asal Usul dan Sumbernya Yang Perlu Diketahui--

RADARMUKOMUKO.COMAir Zam zam merupakan salah satu oleh-oleh para jamaah haji maupun para jamaah umrah saat pulang dari tanah suci. Air Zam zam memiliki bergitu banyak manfaat dan kasiah. 

Menariknya walau diambil setiap saat dan dikosumsi jutaan orang setiap saatnya, air zam zam tidak pernah kering. Padahal air zam-zam bukan sebuah sungai tapi hanya sumur.

Dilansir dari berbagai sumber, kedalaman sumur zam zam sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim.

BACA JUGA:Suku Pesisir Sumatera Utara, Membedakan dengan Suku Batak

BACA JUGA:BPJS Berikan Pinjaman dengan Plafon 25 Juta Angsuran 130 Ribu, Syaratnya Baca Disini

Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. 

Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.

Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. 

Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

BACA JUGA:4 Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi Tambahan Terbaru

BACA JUGA:Mengenal Suku Mentawai Salah Satu Suku Tertua, Bertato Jadi Tradisi

Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 - 18.5 liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam.

 Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: