Fungsi Aplikasi Sipoya Tone, Aplikasi Yang Dapat Menurunkan Angka Stunting di Kabupaten Sanggau

Fungsi Aplikasi Sipoya Tone, Aplikasi Yang Dapat Menurunkan Angka Stunting di Kabupaten Sanggau

Fungsi Aplikasi Sipoya Tone, Aplikasi Yang Dapat Menurunkan Angka Stunting di Kabupaten Sanggau-Istimewa-

RADARMUKOMUKO.COMAplikasi Sipoya Tone merupakan sebuah inovasi yang digunakan untuk tujuan dapat menurunkan angka stunting.

Aplikasi itu digunakan untuk mempermudah dalam menangani stunting dengan keakuratan data sehingga dapat mengurangi angka stunting.

Pada Rabu 31, Mei 2023 aplikasi Sipoya Tone yang merupakan Posyandu Tangan Online di resmikan oleh Paolus Hadi yang merupakan Bupati Kabupaten Sanggau.

BACA JUGA:Menko Bidang Perekonomian Sebut Indonesia Mengecam Keras Aturan Baru UE, Dinilai Diskriminasi Sawit

BACA JUGA:Indonesia dan Malaysia Sepakat Tunda Kerjasama Perdagangan dengan Uni Eropa

Peluncuran aplikasi tersebut merupakan sangat penting terlebih berkaitan dengan keakuratan data dan bermanfaat untuk mengurangi angka stunting.

Bukan hanya peluncuran aplikasi namun harus ada kerja nyata untuk menurunkan angka stunting.

Aplikasi ini akan menunjukan seseorang anak termasuk stunting atau tidaknya. Hal tersebut sangat penting, jika data sudah akurat maka dapat diketahui penyebab dan cara mengatasinya.

Di sisi lain, Ginting Kepala Dinas Kesehatan Sanggau mengungkapkan aplikasi Sipoya Tone berguna untuk menangani stantung dengan data yang diperoleh.

Dengan aplikasi ini data akan terinput secara 100% dan tidak menggunakan sampel dari populasi yang ada.

Meningkatkan pelayanan yang ada dalam aplikasi Sipoya Tone adalah dalam aplikasi tersebut terdapat pelayanan geospasial dan pemberitahuan digital yang mana terdapat data yang disajikan secara akurat dengan nama, alamat lengkap si bayi.

BACA JUGA:Keributan di Warung Tuak, Berujung Pembakaran Rumah di Sebelat

BACA JUGA:TNI AU Memangil Pemuda-Pemudi Indonesia Bergabung Dengan Pasukan Elite, Buruan Daftar

Aplikasi Sipoye Tone direncanakan akan di kelola oleh para kader Puskesmas, bidan desa, kepala bidang di dinas kesehatan hingga kepala dinas kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: