Wangsa dan Kasta Peninggalan Tradisi Kerajaan Majapahit Yang Masih Lestari di Bali

Wangsa dan Kasta Peninggalan Tradisi Kerajaan Majapahit Yang Masih Lestari di Bali

Wangsa dan Kasta Peninggalan Tradisi Kerjaaan Majapahit Yang Masih Lestari di Bali-Istimewa-Berbagai sumber

RADARMUKOMUKO.COM  – Wangsa merupakan sistim kehidupan sosial di Bali. Sistem wangsa merupakan sistim kekeluargaan yang terikat atau diatur oleh garis keturunan.

Dimana Etnis Bali dan suku Bali merupakan keturunan masyarakat Kerajaan Majapahit yang keraja’an menganut agama Hindu.

Maka oleh sebab itu, hingga saat ini sebagian besar masyarakat Suku Bali masih memeluk agama Hindu.

Sedangkan sistim Wangsa sekarang sudah tidak dijalankan warga dengan sangat ketat seperti dulu.

BACA JUGA:Sebelum Beraksi Kamu Harus Tahu 5 Kelemahan Janda Ini

Hanya saja, dalam beberapa hal, sistem Wangsa tetap dipertahankan.

Contohnya upcara adat yang sudah menjadi tradisi ataupun dalam pernikahan yang masih membedakan jalur keturunan leluhur seseorang.

Asal usul sistem Wangsa diduga dari tradisi Kerajaan Majapahit yang menundukkan Kerajaan Bali di abad ke-15. Untuk membedakan masyarakat Majapahit yang menjadi penguasa dari Jawa dengan masyarakat lokal, mereka membuat sistem Wangsa.

Meski merupakan kalangan minoritas, penguasa dari Majapahit dan keluarganya memegang tampuk pemerintahan di Bali. Orang-orang Majapahit yang berkuasa di Bali ini membentuk strata sosial atau kasta yang kemudian berlaku dan masih dilestarikan di Bali.

BACA JUGA:Bupati Terima Kunjungan Atlet Futsal Putri Mukomuko, Runner Up Liga Futsal Nusantara Regional Bengkulu 2023

Kasta tersebut menjadikan kalangan mereka berada di kelas atas.

Puncak strata sosial ini adalah bukti Dinasti Kepakisan dari Majapahit.

Adpaun pembagian Sistem Wangsa di Bali, diantaranya:

• Brahmana untuk kalangan pemuka agama dan pendeta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: