Program Ketahanan Pangan Desa Sumber Mulya Tanam Berbagai Jenis Sayuran
Program Ketahanan Pangan Desa Sumber Mulya Tanam Berbagai Jenis Sayuran--
PENARIK, RADARMUKOMUKO.COM - Kabar kurang sedap untuk pedagang sayur keliling. Kabar tersebut datang dari Desa Sumber Mulya, Kecamatan Penarik.
Saat ini, Sumber Mulya, sudah surplus sayur-mayur. Jika pedagang sayur keliling datang ke desa ini, hampir bisa dipastikan penjualan sayur rendah. Pasalnya sebagai besar warga sudah menanam sayuran di pekarangan masing-masing.
"Sumber Mulya, surplus sayuran. Banyak warga yang tanam sayur di pekarangan. Selain untuk dimasak sendiri, juga dibagikan kadang dijual ke tetangga," ujar Kades Sumber Mulya, Suparni.
BACA JUGA:Suka Merasa Bosan Saat Belajar? Berikut 5 Cara Untuk Menghindari Rasa Bosan Saat Belajar
Dikatakan Suparni, belakang sangat sedikit pedagang sayur keliling yang masuk ke Sumber Mulya. Kalaupun ada, sekedar melintas.
Mereka menuju Lubuk Selandak atau Bukit Makmur. Sesekali warga Sumber Mulya, belanja kepada pedagang sayur keliling. Yang dibeli, biasanya tempe, tahu, ikan atau ayam. Bukan sayuran seperti kacang panjang, kangkung, terong, sawi dan sejenisnya. Sayuran jenis itu bisa dibeli dari tetangga, atau panen di pekarangan.
"Saya pernah sengaja mengikuti penjual sayur keliling. Ternyata mereka pergi ke Lubuk Selandak dan Bukit Makmur," ungkap Suparni.
BACA JUGA:Ini Dia Tips Makan Mie Instan yang Sehat dan Aman Tanpa Perlu Khawatir Mendatangkan Penyakit
Suparni menceritakan, sejak setahun lalu, Kades dan perangkat desa, mengolah lahan milik desa. Tanaman utama berupa buah naga, program ketahanan pangan Dana Desa (DD). Di sela-sela tanaman buah naga, ditanami berbagai jenis sayuran.
Sebagian hasilnya dikonsumsi perangkat desa. Sebagian lainnya dijual. Ada juga yang dibagi-bagikan. Berlahan, warga mulai mengikuti dan meniru menanam sayur di pekarangan masing-masing.
"Menanam sayuran, sekaligus merawat tanaman buah naga. Hasil sayur kadang dijual. Sekarang sudah banyak warga tanam sayur sendiri. Sayur dari lahan desa nggak laku lagi," papar Suparni.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: