Tim Gabungan Pasang Kerangkeng Harimau Selama 21 Hari

Tim Gabungan Pasang Kerangkeng Harimau Selama 21 Hari

Kerangkeng: Gabungan BKSDA dan KPHP memang kerangkeng harimau di Desa Gajah Makmur Malin Deman-Istimewa- radarmukomuko.com

MALIN DEMAN, RADARMUKOMUKO.COM - Tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Seblat, terus memantau keberadaan harimau yang memangsa ternak milik warga Desa Gajah Makmur Kecamatan Malin Deman pada Sabtu,(1/4) waktu lalu.

Tim gabungan dari BKSDA, KPHP Seblat, TNKS, dan KPHP Mukomuko sudah turun ke lapangan, untuk melihat fakta terkait dengan keberadaan harimau tersebut. Hasil pengecekan di lapangan, tim gabungan itu langsung memberi tindakan dengan memasang kerangkeng dan kamera pengintai.

BACA JUGA:Bersumber dari DD 2023, Karya Mulya Mulai Realisasikan Fisik

Kepala KPHP Seblat, Asep Muhamad Nasir mengatakan, sekarang ini mereka sudah memasang perangkap harimau di Desa Gajah Makmur. Dimana umpan yang diberi dalam perangkap itu adalah daging sapi yang sudah dimangsa harimau pada Sabtu malam lalu.

"Ya, kita tim gabungan sudah turun ke lokasi tempat penemuan harimau yang direkam warga. Dan sekarang kita sudah memang kerangkeng di kawasan tersebut. Dimana umpan yang diberikan yaitu daging sapi sisa dimakan harimau. Selain memasang  kerangkeng  2 kamera pengintai juga sudah dipasang di kawasan tersebut," kata Asep

Sambungnya, sesuai SOP kerangkeng itu akan terpasang selama 21 hari. Selama itu pihaknya terus melakukan pemantauan. Jika selama pemasangan kerangkeng itu tidak berhasil. Maka pihaknya kembali akan melihat fakta lain. Dan memastikan apakah harimau tersebut masih berada di wilayah setempat atau sudah pindah.

BACA JUGA:Jelang Libur Lebaran, Sejumlah Pabrik CPO Diminta Sampaikan Jadwal Operasi

"Kalau kita melihat dari bangkai sapi yang sudah dimangsa. Harimau tersebut masih berada di lokasi sekitaran setempat. Karena di bagian belakang bangkai sapi tersebut ditemukan bekas gigitan. Kemungkinan saja harimau tersebut masih mengulang makannya yang belum habis. Biasanya harimau mau mengulang tempat semula," bebernya.

Ditambahkannya, dalam penanganan ini mereka tim gabungan dari BKSDA dan KPHP sudah sering menangani masalah ini. Namun, masyarakat harus bisa belajar hidup berdampingan dengan kawasan satuan liar. Karena wilayah Desa Gajah Makmur ini berbatasan langsung dengan hutan kawasan.

"Kita mengimbau masyarakat agar belajar sehingga bisa berdampingan dengan hutan kawasan. Bisa jadi mungkin habitat harimau ini memang terganggu karena adanya perambahan. Oleh karena itu kita minta kepada masyarakat untuk hati-hati memelihara ternaknya. Kalau bisa ternak jangan dilepas di pinggir hutan kawasan satuan liar," tutupnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: