Virus LSD Makin Masif Serang Hewan Ternak di Mukomuko

Virus LSD Makin Masif Serang Hewan Ternak di Mukomuko

CIRI-CIRI SAPI YANG TERSERANG LSD, BANYAK BERCAK MERAH PADA KULIT.-IST-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Belum selesai dengan penyakit ngorok dan PMK, kini virus Lumpy skin diseses (LSD) mulai ramai serang hewan ternah di Mukomuko.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Mukomuko, LSD sudah ditemukan di 13 desa.

Dimana total ternak terinfeksi LSD sebanyak 66 kasus. Kasu terbanyak di Desa Desa Sumber Makmur 22.

Sebaran LSD lainnya, yaitu di Tanjung Mulya 6 kasus, Kelurahan Koto Jaya 11 kasus, Rawa Mulya 1 kasus, Desa Dusun Baru Pelokan 1 kasus. Selanjutnya, Desa Rawa Bangun 2, Kelurahan Bandaratu 9, Ujung Padang 5,Sido Makmur 2 , Tirta Makmur 1 kasus. Terus desa Pondok Batu 3 kasus, Pulai Payung 1, Suka Maju 1 kasus dan Desa Tirta Makmur 1 ekor.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten, Apriansyah melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Diana Nurwahyuni membenarkan dari puluhan kasus, sebanyak 38 ekor dinyatakan sembuh, 2 mati dan 4 ekor dipotong paksa. Sedangkan 22 kasus masih dalam penyembuhan. 

BACA JUGA:Ini Informasi Terbaru, Usai Ruang Kerja Sekwan Mukomuko Disegel

BACA JUGA:Dewan Ngamuk, Ruang Sekwan Disegel Cat Warna Darah, Ini Alasannya

‘’Sebagian besar sudah dinyatakan sembuh, untuk kematian ternak disebabkan LSD ini sebanyak 6 ekor, 4 diantaranya dipotong paksa,’’ kata Diana.

Menghadapi serangan penyakit LSD, telah dilakukan berbagai upaya diantaranya pemberian penyuluhan kepada pemilik ternak, pemberian disenfektan serta mengobati hewan yang sakit. Sedangkan untuk pemberian vaksin tahun ini belum dilakukan. 

‘’Tahun ini kita sudah mengusulkan kebutuhan vaksin ternak. Kegiatan sekarang pengawasan terhadap ternak dan sosialisasi pada pemiliknya,’’ paparnya.

Masih dikatakannya, LSD tidak menular kepada manusia, namun penyakit tersebut dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi peternak.

Yakni kerugian berupa kehilangan berat badan karena hewan tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, kerusakan pada kulit, mandul dan lainnya.

Ia mengimbau kepada pemilik ternak untuk tidak melepasliarkan hewan ternaknya. Karena penyakit tersebut lebih cepat menyerang kepada hewan tenak jenis sapi dan kerbau yang lepasliar.

‘’Hewan ternak yang dilepasliarkan lebih berisiko tinggi terserang LSD. Karena itu kita ingatkan jangan dilepasliarkan,’’ tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: