Peternak Sulit Diarahkan, Penyakit LSD Ancam Sapi di Mukomuko

Peternak Sulit Diarahkan, Penyakit LSD Ancam Sapi di Mukomuko

CIRI-CIRI SAPI YANG TERSERANG LSD, BANYAK BERCAK MERAH PADA KULIT.-IST-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ternak sapi di Kabupaten Mukomuko belum aman penyakit Jembrana dan Penyakit Mulut dan Kuku.

Belakangan ditemukan adanya serangan penyakit baru. Namanya Lumpy Skin Disease disingkat LSD. Masuknya LSD ke Mukomuko, terdeteksi pada akhir 2022.

Kasus pertama ditemukan di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang.

Dalam kurun waktu 1 bulan, telah menyebar ke Kecamatan XIV Koto dan Kota Mukomuko. 39 ekor sapi telah dinyatakan positif LSD. 6 ekor diantaranya mati.

BACA JUGA:Bendahara Desa Hanya Boleh Pegang Uang Cash Rp 10 Juta, Ini Alasannya

Petugas kesulitan mengatasi penyebaran LSD. Peternak yang sulit diarahkan, menjadi penyebabnya. 

‘’Kami menyarankan agar sapi yang positif terkena LSD untuk diisolasi. Petani menjawab, tidak memiliki tempat isolasi,’’ ujar Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni, Rabu 11 Januari 2023.

Diana menyampaikan, penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit.

BACA JUGA:Besarnya Kebutuhan Operasional, Tarif Air PDAM Diusulkan Naik

Bisa juga ditularkan melalui darah. Cairan hidung, mata, air liur, bahkan semen susu.

Bisa juga ditularkan melalui perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD.

Misalnya pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

Penularan mekanis bisa terjadi melalui vektor nyamuk, lalat, dan sejenisnya. Masa inkubasi LSD sekitar 1 hingga 4 minggu. 

BACA JUGA:Rambut Lepek Bikin Penampilan Jadi Jelek? Begini Cara Mengatasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: