Gawat, Kasus LSD Ditemukan di Mukomuko, Ternak di Empat Kecamatan Ini Terancam

Gawat, Kasus LSD Ditemukan di Mukomuko, Ternak di Empat Kecamatan Ini Terancam

CIRI-CIRI SAPI YANG TERSERANG LSD, BANYAK BERCAK MERAH PADA KULIT.-IST-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Belum selesai dengan penyakit Jembrana dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ada lagi penyakit yang menyerang sapi. Namanya Lumpy Skin Disiase atau disingkat LSD. Di Provinsi Bengkulu, penyakit LSD ini baru ditemukan di Kabupaten Mukomuko. Oleh karena itu, Mukomuko dilarang mengirim ternak sapi ke kabupaten lain di provinsi ini. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni, Selasa (10/1).

Kasus suspect LSD terbanyak ditemukan di wilayah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Menyusul di Desa Tanjung Mulya dan Rawa Mulya Kecamatan XIV Koto. Terbaru, kata Diana, juga ditemukan 4 kasus di wilayah Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko. Penyebaran ini perlu diwaspada. Kepada peternak, diharapkan segera melapor ke dinas atau dokter hewan terdekat ketika ditemukan gejala LSD pada ternak.

BACA JUGA:Tak Hanya Untuk Anak-anak. Mewarnai Ternyata Memiliki Manfaat Bagi Orang Dewasa

Dijelaskan Diana, kasus ini pertama kali ditemukan di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Kemudian melebar ke Kecamatan XIV Koto, dan Kota Mukomuko. Hingga Selasa 10 Januari 2023, telah ditemukan 39 kasus LSD. Dari jumlah tersebut, 6 diantaranya mati. 

‘’Kasus ini pertama kali ditemukan pada November 2022 di Sumber Makmur. Kami ambil sampel untuk uji laboratorium, hasilnya baru keluar pada Desember,’’ jelas Diana. 

Diana juga mengatakan, penyakit ini merupakan infeksi pada kulit sapi yang disebabkan Virus Lumpy Skin Disiase (LSD-Virus). 

BACA JUGA:Banyak Pejabat Pajang Foto Keluarga di Ruang Kerja, Ini Alasannya

Membuat penampilan ternak sapi menjadi mengerikan. Kulit sapi, mulanya bentol-bentol. Kalau bentol sudah pecah, kulit sapi menjadi seperti berlubang. Sapi yang terinfeksi LSD-Virus, kulitnya akan ditumbuhi banyak bentol-bentol. Kemudian bentol-bentol itu akan pecah menjadi luka mirip kudis. Jumlahnya tidak hanya satu, belasan atau puluhan, tapi bisa ratusan sampai ribuan lubang. Sekalipun sembuh, akan meninggalkan bekas. Inilah yang membuat penampilan sapi jadi mengerikan. 

"Kalau di manusia, penyakit LSD ini mirip penyakit cacar," ujar Diana. 

Lebih lanjut ia menjelaskan. Penularan penyakit LSD ini kalau terjadi kontak langsung antara sapi yang terjangkit dengan sapi yang belum terjangkit. Selain itu, bisa juga ditularkan lewat hewan lalat. 

"Penularan sebenarnya lebih lambat dari penyakit PMK. Penyakit LSD menular kalau sapi kontak langsung. Atau bisa juga lewat lalat. Lalat hinggap di sapi yang terjangkit, lalu hinggap juga di sapi lain, bisa menularkan penyakit LSD," bebernya. 

BACA JUGA:Pesawat Tempur Ini Berhasil di Jatuhkan Oleh Rusia dalam Waktu kurang Dari Sehari, Apa saja?

Pihaknya sudah mengingatkan para peternak agar memisahkan sapi yang bergejala terjangkit LSD-VIRUS dengan sapi yang lain. Hal itu agar penyakit tersebut tidak meluas. 

"Selain memberikan tindakan, kami menghimbau pemisahan sapi. Ada yang mengikuti himbauan. Ada juga yang tidak, dan akhirnya menular," sampainya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: