Bandar Jaya Kaji Ulang Program Ayam KUB
AYAM KUB BANTUAN PEMERINTAH DESA BANDAR JAYA.-IST/RM-
TERAMANG JAYA, RADARMUKOMUKO.COM - Pemerintah Desa (Pemdes) Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, memiliki program pengembangan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Tahun ini, pengadaan Day Old Chicken (DOC), menjadi program utama, ketahanan pangan Dana Desa (DD). Setelah program berjalan, hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kondisi tersebut, membuat beberapa penerima program 'jera'. Sehubungan dengan itu, Pemdes akan mengkaji ulang program tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Sekdes Bandar Jaya, Jayadi Adha, baru-baru ini.
Ditemui di ruang kerjanya, Jayadi, menyampaikan, program pengadaan ayam KUB menjadi pelajaran penting bagi penerima bantuan. Kemampuan membaca peluang pasar, menjadi hal yang sangat penting. Kemampuan modal, juga harus diperhitungkan. Ketika stok lambat terjual, biaya pakan menjadi besar.
''Secara ekonomi, program ketahanan pangan berupa ayam KUB, belum masuk. Tahun depan akan dikaji ulang,'' ujar Jayadi.
Jayadi juga menyampaikan, jika ayam KUB masih dikembangkan, akan dilakukan dengan perhitungan yang lebih matang. Akan diberikan kepada warga yang benar-benar fokus dan serius.
''Memelihara ayam KUB, tidak bisa setengah-setengah. Harus fokus dan serius,'' tambah Jayadi.
Disisi lain, Jayadi juga berpendapat pengembangan bebek petelur, sepertinya oleh bagus. Dari 200 ekor bebek yang dibeli tahun ini, masih berkembang dengan baik. Dan sudah mulai menghasilkan.
''Bebek sudah menghasilkan telur. Sepertinya ini lebih prospek untuk dikembangkan,'' tambah Jayadi.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Kelompok Berkah Unggas, Yusuf Bahtiar. Ia mengaku tidak mendapatkan keuntungan dari ayam KUB yang dipelihara. Penjualan yang lambat dan harga pakan tinggi, menjadi penyebabnya. Namun demikian, ia mengaku akan terus mengembangkan usaha ini. Yusuf menyadari, dirinya masih dalam proses belajar budidaya ayam KUB.
''Saya cari makan mulai dari Penarik, Selagan Raya, hingga Lubuk Pinang. Sudahlah mahal, susah didapat. Ini pengalaman baru, selama 2 tahun belajar budidaya ayam KUB,'- ungkap Yusuf.
Yusuf juga mengatakan, dirinya sudah memiliki modal dasar untuk meneruskan budidaya ayam KUB ini. Mulai dari indukan, mesin tetas, mesin gilingan pakan, hingga kandang. Jika pemerintah desa tidak ada pengadaan DOC, maka budidaya akan dilakukan secara pribadi. Yusuf tetap yakin, budidaya ayam KUB akan mendatangkan keuntungan. Hanya butuh proses.
''Saya tetap optimis, ayam KUB ini menjadi bisnis yang menguntungkan di kemudian hari,'' demikian Yusuf.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: