Kondisi SMPN 37 Bantuan Australia Miris

Kondisi SMPN 37 Bantuan Australia Miris

--

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Miliaran anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk sektor pendidikan setiap tahunnya, belum sepenuhnya mampu mengatasi berbagai persoalan fasilitas pendidikan di Kabupaten Mukomuko. Seperti yang terlihat dari SMPN 37 Mukomuko yang beralamat di Desa Maju Makmur Kecamatan Penarik. Kondisinya sangat miris, atap dan genteng sudah keropos, sehingga dipastikan saat jujan, hampir semua kelas akan mengalami kebocoran.

Sekda bersama kepala dinas pendidikan dan juga dua orang anggota dewan yang mengecek kondisi sekolah bersamaan dengan kegiatan karya bakti Kodim di wilayah Maju Makmur kemarin, merasa kaget mengetahui kondisi ini. Untuk diketahui bangunan SMPN 37 ini, dibangun pada 2012 lalu, menggunakan dana bantuan Australia melalui program block grant dengan anggaran Rp 1,7 miliar lebih. Sejak saat itu tidak pernah mendapat kegiatan rehap. Saat ini sekolah ini menampung sekitar 60 hingga 80 siswa-siswi.

‘’Saya yakin ini belum masuk dalam data Dapadik, sebab pusat itu hanya prioritaskan yang masuk dalam data. Kalau belum masuk data, mau siapapun tanda-tangan proposalnya, tidak akan dilihat,’’ kata Sekda Drs.Yandaryat saat meninjau langsung sekolah ini kemarin.

Lanjutnya, pada pihak sekolah dan dinas pendidikan diminta segera cek datanya, kalau belum masuk, segera masukkan dalam data. Data pokok pendidikan merupakan sumber data utama pendidikan di Indonesia. Dapodik tidak hanya dijadikan data dasar untuk penyaluran dana BOS, tetapi juga sebagai data untuk memberikan tunjangan profesi guru, dan dapat dijadikan dasar perencanaan program-program pendidikan lainnya.

‘’Ini jelas dengan kondisi yang terlihat, sekolah tidak layak lagi harus segera dibenahi. Saya juga minta sama-sama dijaga, karena saya lihat diatap sekolah banyak batu bata dan botol, jangan-jangan ini sengaja dilempari untuk merusak,’’ tegasnya.

Waka II DPRD Mukomuko, Nopianto yang juga hadir, mengatakan tahun depan akan diupayakan rehap sekolah ini menggunakan APBD. Maka ia minta pada pihak sekolah dan desa segera sampaikan proposal sebelum pengesahan anggaran 2023.

‘’Nanti kita coba sampaikan ke kawan-kawan, bagaimana supaya bisa dibantu rehapnya, minimal ganti atap dulu,’’ tutupnya.(jar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: