Ponpes Miftahul Ulum Gelar Peringatan Hari Santri
--
RADARMUKOMUKO.COM – Sabtu (22/10) berlangsung peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Pondok Pesantren Agribisnis Raudathunnajah, Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya.
Acara tersebut merupakan peringatan tingkat provinsi. Sehari kemudian, giliran Yayasan Miftahul Ulum, melaksanakan hal yang sama. Hanya saja, peringatan HSN ini dilakukan secara intern, hanya melibatkan lembaga pendidikan di bawah yayasan ini.
Acara dilaksanakan selama 2 hari, Minggu dan Senin (23-24/10). Acara dimulai dengan gebyar Sholawat, maulid nabi.
Dilanjutkan dengan pembagian piagam penghargaan bagi santri yang ikut mewakili Provinsi Bengkulu ke Bandung dalam rangka liga santri piala Kasad.
Acara dilanjutkan hari Senin, kemarin. Pawai yang diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan yayasan Miftahul Ulum Wonosobo.
Star dari halaman ponpes Miftahul Ulum, berakhir di lapangan Desa Wonosobo.
Dilanjutkan upacara hari santri. Serta ada penampilan kegiatan seperti Drumband dari MA Miftahul Ulum. Rangkaian hari santri ditutup dengan pembagian doorprize.
Salah seorang Arifin, menyampaikan, hari santri merupakan hal yang istimewa. Sudah selayaknya diperingati dengan semeriah mungkin.
Selain untuk mengagungkan hari santri, juga menjadi motivasi tersendiri bagi para santri. Penetapan hari santri, merupakan salah satu bentuk penghargaan pemerintah terhadap para santri. Ia juga menyampaikan, Miftahul Ulum, merupakan salah satu yayasan terbesar yang bergerak dalam pendidikan islam.
Selain memiliki pondok pesantren, juga memiliki pendidikan formal. Mulai dari tingkat dasar hingga sekolah tinggi.
‘’Unsur pimpinan dari yayasan, kemarin juga ikut hadir dalam peringatan HSN di Bandar Jaya. Ketika melaksanakan peringatan sendiri, maka bisa melibatkan seluruh santri,’’ ujar Arifin.
Terpisah, pendiri dan pengasuh Ponpes Al Fattah Nailul Anwar (AFNA) Miftahul Huda Alchakimi, alias Gus Huda, menyampaikan, menjadi santri harus bangga.
Saat ini santri sudah mengisi berbagai lini dalam kehidupan masyarakat. Santri juga mampu ketika mendapat amanah memegang jabatan.
Ia mencontohkan, Menteri Agama, Yaqud Cholil Qoumas, juga seorang santri. Itu merupakan bukti, bahwa santri juga mampu menjadi pejabat tinggi negara. Tidak sedikit santri yang dipercaya menjadi pemimpin, baik tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: