Akses Sendang Mulya – Suka Maju Kembali Terbuka

Akses Sendang Mulya – Suka Maju Kembali Terbuka

DIBUKA: Jalan penghubung Suka Maju – Sendang Mulyo kembali dibuka, untuk sementara baru bisa dilalui sepeda motor.-IST/RM-

RADARMUKOMUKO.COM – Sejak 20 hari terakhir, akses jalan dari Desa Suka Maju menuju Sendang Mulyo, Kecamatan Penarik ditutup. Penyebabnya adalah adanya tanah longsor yang menutup badan jalan. Longsor terjadi sebanyak 2 kali. Pertama terjadi pada 18 September. Longsor berikutnya terjadi 22 September, dengan volume lebih besar. Kemudian ada longsor susulan, meskipun kapasitasnya kecil. Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), langsung menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Awal Minggu ini, pembersihan material selesai. Dibutuhkan waktu lebih dari 80 jam untuk membuka kembali jalan ini. Untuk sementara waktu, hanya kendaraan roda 2 yang bisa melintas. Untuk mobil belum bisa karena, sisa tanah masih banyak dan dalam keadaan basah. Mirip lumpur. 

‘’Baru motor yang bisa lewat,’’ ujar Kades Sendang Mulyo, Noor Ali, kemarin.

Noor Ali menyampaikan, pihaknya mengeluarkan segenap daya dan upaya agar jalan ini bisa kembali dilalui. Pasalnya jalan ini merupakan akses utama warga Sendang Mulyo. Meskipun ada jalan alternatif, tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan. Alasan lain, di lokasi ini, akan direalisasikan program desa, berupa pembangunan rabat beton. Panjang sekitar 500 meter.

‘’Kami kerahkan segala kemampuan agar jalan ini bisa kembali dimanfaatkan. Bantuan operasional dari Dinas PUPR 80 jam. Sementara pekerjaan di lapangan lebih dari itu,’’ tambah Noor Ali.

Terpisah Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Kecamatan Penarik, Wagimin, S.Sos.I menyampaikan, Sendang Mulyo, satu-satunya desa yang belum memulai kegiatan fisik Dana Desa (DD) tahun ini. Longsor menjadi kendala yang sangat serius. Kendala lain adalah curah hujan yang tinggi. Hujan mengakibatkan jalan menjadi licin, dan material tidak bisa diangkut ke lokasi pembangunan. Adanya longsor ini, hampir dapat dipastikan, rabat beton tidak bisa dikerjakan sesuai rencana. Pekerjaan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Solusinya dibuat perubahan gambar antara realisasi dengan rencana. Secara administrasi, juga ada kendala. Sendang Mulyo terancam terlambat untuk pengajuan Pancoran tahap 3. Pasalnya salah satu syaratnya adalah serapan tahap 1 dan 2 minimal 90 persen.

‘’Tanah longsor ini merupakan bencana alam. Kalau nanti ada perubahan volume atau pekerjaan lambat. Bisa dibuat berita acara. Yang penting, realisasi DD tidak boleh kurang dari 70 persen,’’ demikian Wagimin.(dul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: