Infrastruktur Hambat Percepatan Ekonomi Warga Mukomuko

Infrastruktur Hambat Percepatan Ekonomi Warga Mukomuko

--

Di Malin Deman, Akibat Jalan Rusak Mobil Angkutan Tak Bisa Lewat

RADARMUKOMUKO.COM – Percepatan pertumbuhan ekonomi warga Kabupaten Mukomuko, Bengkulu terkendala infrastruktur. 

Hal ini disampaikan Koordinator Forum Rumah Aspirasi Mukomuko, Musfar Rusli kepada radarmukomuko.com, Minggu (02/10/2022). 

Betapa tidak, kata Musfar. Lebih kurang 200 ribu jiwa besar warga Kabupaten Mukomuko, sebagian besar sumber pendapatan mereka dari hasil pertanian dan perkebunan. 

‘’Hemat kami, salah satu faktor penyebab ekonomi warga Kabupaten Mukomuko melambat, karena infrastrukturnya belum memadai. Masyarakat masih dihadapkan dengan kondisi jalan yang sulit dilalui kendaraan,’’ ungkap Musfar.  

Akibat belum memadainya infrastruktur, petani di daerah ini sering menunda jadwal panen. Mereka khawatir hasil produksi pertanian mereka tak bisa terjual. Tidak hanya itu, kata Musfar, faktor jalan juga berdampak pada harga jual hasil pertanian warga. 

‘’Seperti harga TBS kelapa sawit. Bagi lokasi yang masih sulit dilalui, harga jual relatif lebih murah dari harga pada umumnya. Karena petani juga menanggung beban potongan dari pengumpul,’’ imbuhnya.   

Masih Musfar, keluhan petani soal infrastruktur ini, merata dari 15 kecamatan. Untuk menjawab persoalan ini, mereka berharap adanya percepatan pembangunan infrastruktur, baik dari program pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. 

‘’Tentunya, mereka berharap pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi dan pusat, cepat tanggap. Karena Kabupaten Mukomuko termasuk daerah potensial, untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian dan perkebunan,’’ pintanya.  

Warga Malin Deman Kesulitan Bawa Hasil Produksi

Sejak sepekan terakhir. Warga Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko kesulitan menjual hasil perkebunan mereka. Akibat kondisi jalan rusak, jangankan mobil bermuatan, kendaraan tanpa muatan sulit bisa lewat. 

Pemuda Malin Deman, Yudi Gustian menyampaikan, akibat hujan sepekan terakhir, ruas jalan malin deman yang belum teraspal sulit dilalui kendaraan. 

Dampak buruknya infrastruktur jalan yang masih tanah ini, kata Yudi Gustian, hasil produksi pertanian warga tak bisa dibawa keluar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: