BKSDA Pasang Perangkap di Bukit Makmur

BKSDA Pasang Perangkap di Bukit Makmur

PASANG PERANGKAP: Perangkat harimau di Desa Bukit Makmur, selesai dipasang--

RADARMUKOMUKO.COM – Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, kemarin Jumat (30/9) dilakukan pemasangan perangkap harimau di Desa Bukti Makmur, Kecamatan Penarik. Langkah tersebut menyusul adanya dugaan sapi warga yang diserang harimau Sumatera pada Rabu dini hari. Perangkat harimau dipasang oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Resort Mukomuko. dalam giat ini BKSDA didampingi anggota Polsek Penarik Raya, Polisi Hutan (Polhut) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Mukomuko, perangkat Desa Bukit Makmur dan tokoh masyarakat setempat.

Kepala BKSDA Resort Mukomuko, Rasidin, menyampaikan, pada Rabu (28/9) ada laporan dari warga, bahwa seekor sapi mati, diduga diserang harimau. Sehari berikut, Kamis, tim turun ke lokasi. Berdasarkan data yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kuat dugaan ada harimau Sumatera di Bukit Makmur. Sehubungan dengan itu, diputuskan untuk memasang perangkap.

‘’Pemasangan perangkap dilakukan setelah sholat Jumat,’’ ujar Rasidin, saat dihubungi kemarin.

Apakah harimau ini sama dengan yang muncul di kecamatan lain sebelumnya? Rasidin mengaku tidak bisa memastikan hal tersebut. Namun demikian, dari analisa yang dilakukan, harimau yang ada di Bukit Makmur, beda dengan harimau yang muncul di Kecamatan Malin Deman. Dikatakan Rasidin, rusaknya habitat harimau akibat perambahan hutan secara masif, membuat si raja hutan tersebut keluar untuk mencari makan. Untuk menghindari konflik yang lebih besar, pihak BKSDA berupaya menangkap menggunakan perangkat. Selain perangkap, di sekitar lokasi juga dipasang kamera trap, atau kamera pengintai. Melalui kamera ini diharapkan akan terekam binatang yang diduga menyerang sapi warga. Melalui gambar dari kamera ini, harimau bisa dipelajari lebih lanjut.

‘’Pemasangan perangkap agar tidak terjadi konflik yang lebih besar,’’ tambah Rasidin.

Hal senada disampaikan oleh Sekdes Bukit Makmur, Nur Hamid. Ia menyampaikan, pemerintah desa telah menyampaikan imbauan kepada warga untuk waspada. Ternak, baik kambing maupun sapi, yang selama ini digembalakan, diminta untuk dikandangkan. Hal tersebut setidaknya bisa meminimalisir risiko serangan harimau. Warga juga diimbau untuk tidak keluar rumah pada malam hari, kecuali ada kepentingan yang mendesak. Kemunculan harimau Sumatera ini membuat warga takut beraktivitas.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: