KWT Melati Kenalkan Olahan Dendeng Jantung Pisang

KWT Melati Kenalkan Olahan Dendeng Jantung Pisang

BARU: Kepala BPP Teras Terunjam, Syafarni dan Ketua KWTI Melati, Siti Aisah, menunjukkan produk baru berupa dendeng jantung pisang, dalam acara bazar sayur dan produk olahan di Dinas Ketahanan Pangan.-SAHAD/RM-

TERAS TERUNJAM, RADARMUKOMUKO.com  - Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, merupakan 1 dari 6 KWT yang mengikuti bazar sayuran dan olahan pangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Mukomuko. 

Bazar berlangsung Jumat (12/8) di gedung serbaguna Dinas Ketahanan Pangan, komplek perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda). 

Pada kesempatan tersebut, KWT Melati, menampilkan berbagai macam sayuran dan hasil industri rumah tangga lainnya. Dari sekian banyak produk yang ditampilkan, ada yang unik dan baru, yakin dendeng jantung pisang. Selain itu, ada juga keripik pepaya. Dendeng jantung pisang ini, akan dijadikan produk unggulan dan dikenalkan kepada masyarakat luas. Sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Penyuluh (Koorluh) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Teras Terunjam, Syafarni, S.Pt. 

Kepada wartawan koran ini, Syafarni menjelaskan, pembuatan dendeng jantung pisang ini, dilakukan oleh KWT Melati. 

Hal tersebut merupakan implementasi atas ilmu yang didapat saat studi banding ke Payakumbuh, beberapa waktu lalu. Hasilnya cukup memuaskan, bahkan rasanya tidak kalah dari dendeng jantung pisang yang ada di Payakumbuh. 

''Dendeng jantung pisang yang kami bawa ke bazar laris manis. Mungkin mereka penasaran. Setelah beli dan mencicipi, mereka suka,'' jelas Syafarni. 

Disampaikan Syafarni, dendeng jantung pisang ini, mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati, Wasri dan Kepala Dinas, Ketahanan Pangan, Edi Apriyanto, SP. Mereka berjanji, akan mendukung mempromosikannya. Caranya adalah, jika ada momen serupa, baik tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional, dendeng jantung pisang akan diikutsertakan. Hal yang demikian, menjadi angin segar untuk mengembangkan produk ini. 

''Kami ingin, dendeng jantung pisang ini menjadi produk unggulan kabupaten,'' tambah Syafarni. 

Masih Syafarni, dendeng jantung pisang ini belum diproduksi dalam jumlah besar. Alasannya adalah, belum dikenal oleh masyarakat. 

Langkah yang dilakukan saat ini adalah mengenalkan kepada masyarakat, melalui berbagai even. Namun demikian, jika ada yang pesan, KWT Melati, siap melayani. Bahan baku dendeng ini adalah, jantung pisang kepok, dan itu tersedia cukup banyak. 

Selama ini, jantung pisang kepok, belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Biasanya dibuang begitu saja, atau dibiarkan sampai habis di barangnya. 

Jantung pisang kepok, kadang terlihat di pasar tradisional. Penjualannya wanita yang sudah tua. Pembeli biasanya karena kasihan dengan penjualnya. Sejauh ini, jantung pisang kepok dijadikan sayur, atau dibakar, kemudian dimakan bersama sambal kencur. 

''Jika Sumber Daya Alam ini diolah dengan baik, maka nilai jualnya akan meningkat. Kemarin, kami buat 2 kemasan. Yang kecil Rp 10 ribu, dan yang besar Rp 20 ribu. Semua ludes,'' demikian Syafarni.(dul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: