Lomba BUMDes Khusus Desa Tertinggal

Lomba BUMDes Khusus Desa Tertinggal

Kades Sumber Mulyo, Noor Ali--

PENARIK, RADARMUKOMUKO.com  - Dua desa terpilih sebagai wakil kabupaten dalam lomba Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Masing-masing Desa Banjar Sari, Kecamatan Sungai Rumbai dan Sendang Mulyo, Kecamatan Penarik

Lomba BUMDes ini khusus kategori desa tertinggal. Jika tidak ada aral melintang, penilaian di Sendang Mulyo, akan berlangsung hari ini, Selasa (2/8). Tim penilai dari Provinsi Bengkulu, akan turun langsung ke Sendang Mulyo. 

Sebagaimana disampaikan oleh Pembina BUMDes Karya Usaha Bersama, Desa Sumber Mulyo, yang juga Kades Sumber Mulyo, Noor Ali, kemarin. 

Kepada wartawan koran ini, Noor Ali, menyampaikan, BUMDes Karya Usaha Bersama ini memiliki usaha jual beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Usaha ini telah berjalan sejak 3 tahun terakhir. 

Hingga 2021 lalu, penyertaan modal dari Dana Desa (DD) mencapai Rp 500 juta. Pelan tapi pasti, usaha ini mengalami kemajuan. Hal tersebut dapat dilihat dari sumbangan untuk Pendapatan Asli Desa (PADes). 

''Tahun 2021, BUMDes menyumbang PADes sebesar Rp 15 juta. Uang tersebut tahun ini digunakan untuk tambahan bangun jalan,'' jelas Noor Ali. 

Noor Ali menambahkan, usaha jual beli sawit, merupakan usaha yang paling tepat. Pasalnya, hampir 100 persen warga Sumbar Mulyo, memiliki kebun sawit. Sejauh ini belum seluruh warga menjual sakitnya ke BUMDes. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kemampuan BUMDes masih terbatas. Baru memiliki 1 armada untuk mengangkut sawit. Kondisi jalan yang buruk, juga menjadi kendala lain. Namun demikian, pengurus tetap optimis, usaha ini akan terus berjalan dan berkembang. 

''Awalnya BUMDes menggunakan mobil sewa untuk angkut sawit ke pabrik. Dari keuntungan yang didapat serta tambahan modal dari desa, sekarang sudah memiliki mobil sendiri,'' tambah Noor Ali. 

Masih Noor Ali, bicara soal harga, BUMDes lebih tinggi dibandingkan tauke sawit umum. Jika tauke umum, selisih harga di pabrik dengan petani Rp 220 per kilogram. Sedangkan BUMDes, selisih harga hanya Rp 180 per kilogram. Ditargetkan, tahun depan bisa menambah armada untuk langsir di kebun petani.

''Ada petani yang minta buahnya dijemput di lahan. Untuk meningkatkan pelayanan, kami butuh mobil double gardan,'' ujar Sekdes Rudi, menimpali.

Camat Penarik, Syafriadi, SKM, M.Kes berpesan pengurus BUMDes bisa memberikan yang terbaik. Dengan kata lain, memberikan laporan atau menyampaikan administrasi yang baik dan benar. Laporan yang dibuat sesuai dengan kondisi yang ada. Camat berharap, Sendang Mulyo, bisa menjadi yang terbaik di Provinsi Bengkulu, bahkan tingkat nasional.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: