BBM Kerap Langka, Ahok Diminta Benahi Manajemen Pertamina Bengkulu

BBM Kerap Langka, Ahok Diminta Benahi Manajemen Pertamina Bengkulu

MUKOMUKO, radarmukomuko.com Forum Rumah Aspirasi Mukomuko mendesak Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias (Ahok) turun benahi manajemen PT Pertamina Bengkulu dalam hal pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu. Pasalnya, sejak beberapa waktu terakhir, Bengkulu kerap mengalami kelangkaan BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Akibatnya, aktivitas perekonomian masyarakat terganggu. ‘’Kelangkaan BBM masih saja terjadi. Khusus di Kabupaten Mukomuko, seminggu terakhir masyarakat kesulitan memperoleh BBM, terutama bio solar. Dari kejadian ini, mengganggu laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk itu, kita minta Komisaris Utama PT Pertamina (Ahok, red) mengevaluasi persoalan pendistribusian BBM di Pertamina Bengkulu. Dengan harapan, Mukomuko tidak lagi mengalami kelangkaan BBM,’’ ungkap Koordinator Forum Rumah Aspirasi Mukomuko, Musfar Rusli. Kejadian kelangkaan BBM diakui manajemen SPBU di wilayah Kabupaten Mukomuko. Menurut Rizki, pengelola SPBU PT Zikri Anugerah Sentosa di Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko. Kelangkaan BBM di Mukomuko terjadi sejak Rabu tanggal 16 Maret lalu. Penyebab kelangkaan dikarenakan pihaknya tidak mendapatkan pasokan BBM dari PT Pertamina Bengkulu. ‘’Kejadian BBM langka sejak Rabu pekan lalu. Karena tidak mendapatkan pasokan minyak dari Pertamina,’’ ujar Rizki ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/03). Dijelaskan Rizki, pada Kamis tanggal 17 Maret, pihaknya mengajukan permohonan penebusan minyak kepada PT Pertamina Bengkulu, namun  tidak digubris. Pemesanan BBM baru dilayani pada Senin 21 Maret. ‘’Kita ingin pesan minyak tidak diterima pihak Pertamina. Ini untuk semua jenis BBM. Apa alasannya, kita kurang pas. Yang jelas, kita baru bisa pesan minyak pada Senin tanggal 21 Maret,’’ terangnya. Diakui Rizki, Pertamina juga telah memberlakukan sistem kitir dalam mengatur pendistribusian BBM. Melalui sistem ini, jadwal pengiriman dan kuota BBM untuk masing-masing SPBU juga dilakukan pengaturan. ‘’Sekarang pengiriman minyak diberlakukan sistem paket kitir. Jatah BBM untuk masing-masing SPBU dan jadwal pengiriman mereka (Pertamina) yang ngatur. Untuk bio solar dan pertalite, sebenarnya kita butuh setidaknya 16 ton per hari. Walaupun kita pesan 16 ton, tetap saja dikirim 8 ton. Begitu juga dengan pengiriman, paling tidak dalam seminggu hanya 4 sampai 5 hari saja, tidak setiap hari,’’ ulasnya. Hal senada juga disampaikan Pimpinan SPBU Penarik, Tusri Yulius Asri. Ia mengakui, kelangkaan BBM khususnya bio solar, terjadi sejak sepekan terakhir. Penyebab kelangkaan ini, pasokan BBM dari Pertamina belum mencukupi kebutuhan masyarakat. ‘’Khusus bio solar dan pertalite, permintaan masyarakat tinggi. Setidaknya 16 ton per hari. Sementara, kuota yang didistribusikan hanya 8 ton per hari. Harapan kita, persoalan ini kembali dievaluasi, sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan BBM,’’ pintanya. Kelangkaan BBM Segera Dikoordinasikan dengan Pertamina Menanggapi masalah kelangkaan BBM di wilayah Kabupaten Mukomuko. Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE.,MM., Ak., CA., CPA akan segera koordinasi dengan pihak Pertamina untuk mencarikan solusinya. ‘’Kami akan koordinasi dengan Pertamina. Karena bagaimanapun ranahnya Pertamina yang menyuplai BBM ke daerah ini,’’ ujarnya. (nek) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: