Anak Digeber, Vaksinasi Layanan Publik Terendah

Anak Digeber, Vaksinasi Layanan Publik Terendah

MUKOMUKO, harianradarmukomuko.com – Disaat berbagai pihak menggeber, pelaksanaan vaksin untuk anak umur 6-11 tahun, ternyata realisasi vaksin untuk pelayan publik yang semestinya lebih dahulu divaksin, masih sangat rendah yaitu 44,18 persen. Berdasarkan data, realisasi vaksin untuk petugas layanan publik di Mukomuko merupakan terendah di Provinsi Bengkulu. Sementara realisasi vaksin untuk anak 6-11 tahun sudah mencapai 76,54 persen, juga realisasi vaksinasi untuk umum sudah 86,70 persen. Rendahnya realisasi vaksin untuk pelayan publik menjadi pertanyaan besar, sebab diawal penetapan vaksin, pelayan publik mendapat prioritas utama. Terus yang dimaksud pelayanan publik adalah, orang yang bertugas atau bekerja memberi layanan pada masyarakat yang membutuhkan. Diantara yang dimaksud pelayan publik yaitu Tenaga Kesehatan (Nakes), ASN atau pegawai pemerintah, TNI, Polri, Wartawan, karyawan Bank dan perangkat desa. Kemudian juga termasuk pekerja pada usaha swasta, seperi bengkel, rumah makan dan sebagainya yang berfungsi untuk pelayanan. Terkait dengan data ini, Plt. Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara Satgas Covid-19 Mukomuko, Bustam Butomo,M.Kes tidak menampiknya. Namun menurutnya fakta sebenarnya tidak demikian. Rendahnya data realisasi vaksin terhadap pelayanan publik yang dikeluarkan Satgas provinsi tersebut, karena ada kekeliruan saat input data. Sewaktu melakukan vaksinasi, yang diinput dalam data pelayanan publik hanya ASN, TNI, Polri, wartawan dan Bank. Sementara terhadap di luar tersebut, saat vaksin tidak dicatat pekerjaannya apa. ‘’Kekeliruannya karena saat melakukan vaksin, tidak ditanya bekerja dimana, hanya diambil nama, NIK dan nomor HP. Sehingga seperti pekerja bengkel dan perangkat desa ini tercatat sebagai pelayan publik. Maka sebetulnya realisasi vaksin terhadap layanan publik sudah tinggi,’’ katanya. Lanjutnya, terkhusus untuk Nakes, ASN, TNI dan Polri realisasi vaksin sudah maksimal, hanya mereka yang benar-benar tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan saja yang belumnya. ‘’Kalau TNI, Polri dan PNS umumnya sudah, karena itu menjadi syarat dalam beberapa keperluan, hanya mereka yang memang tidak bisa lantaran kesehatan saja yang belum,’’ paparnya. Terus yang juga masih sangat rendah, vaksinasi tahap dua, ini dikarenakan jadwal vaksin kedua bagi sebagian warga akan dilaksanakan pada Februari dan Maret nanti. Ia mengingatkan pada masyarakat yang belum divaksin, baik pertama maupun kedua, untuk segera melakukan vaksin. ‘’Kalau untuk vaksin kedua, memang warga yang divaksin serentak beberapa waktu lalu, jadwal penyuntukan kedua, banyak di Februari dan Maret,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: