Harga Sawit Naik 58 persen

Harga Sawit Naik 58 persen

PENARIK – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, terus mengalami kenaikan. Jumat (21/1) hampir seluruh pabrik Crude Palm Oil (CPO) menaikkan harga beli sawit. Kenaikan bervariasi antara Rp 60 – Rp 110 per kilogram. Dengan kenaikan ini, harga sawit tingkat pabrik tertinggi Rp 3.180 per kilogram di PT. Bumi Mentari Karya (BMK) dan PT. Gajah Sawit Sakti (GSS). Angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Kabupaten Mukomuko. Jika dibandingkan periode yang sama, Minggu ketiga Januari 2021, harga sawit mengalami kenaikan 58,8 persen. Sebagaimana disampaikan oleh Kasi Perizinan dan Kemitraan Perkebunan, Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, Sudiyanto, kemarin. Sudiyanto menyampaikan, berdasarkan data yang ada, pada Januari hingga Desember 2020, harga sawit tingkat pabrik berada pada angka Rp 1.500 hingga Rp 1.800 per kilogram. Pada awal Februari 2021, harga sawit mulai menyentuh angka Rp 2.000 di pabrik. Selama 2021 rata-rata harga sawit sudah berada pada angka Rp 2.500. Harga sawit sempat mencapai angka tertinggi Rp 3.160/Kg. Rekor tersebut telah dipecahkan pada 21 Januari 2022, dengan angka Rp 3.180/Kg. Sedangkan harga di petani juga bervariasi. Selisih harga antara pabrik dengan petani, pada umumnya Rp 250 per kilogram. Angka tersebut bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Tergantung kondisi dan letak kebunnya. ‘’Ada dua pabrik yang membeli harga sawit paling tinggi Rp 3.18 per kilogram. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Mukomuko,’’ jelas Sudiyanto. Harga sawit tingkat pabrik 21 Januari 2022 berdasarkan data yang diterima dari Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko

No Nama Pabrik Harga
1 PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA) Rp 2.990/Kg
2 PT. Usaha Sawit Mandiri (USM) Rp 3.130/Kg
3 PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Rp 3.100/Kg
4 PT. Mukomuko Indah Lestari (MMIL) Rp 3.090/Kg
5 PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS) ---
6 PT. Agri Mitra Karya (AMK) Rp - /Kg
7 PT. Surya Andalan Primatama (SAP) Rp 3.150/Kg
8 PT. Karya Agro Sawitindo (KAS) Rp 3.060/Kg
9 PT. Daria Dharma Pratama (DDP)  Ipuh dan Lubuk Bento masing-masing Rp 3.110/Kg
10 PT. Bumi Mentari Karya (BMK) Rp 3.180/Kg
11 PT. Gajah Sawit Sakti (GSS) Rp 3.180/Kg
  Salah seorang petani, Supari (56) warga Penarik, mengatakan secara umum, kenaikan harga sawit ini menguntungkan petani. Tapi, ketika dilihat lebih jauh, keuntungan petani, tidak sebesar yang dibayangkan banyak orang. Saat ini harga sawit cukup tinggi, tapi produktivitas menurun. Selain itu, hampir kebutuhan petani sawit mengalami kenaikan yang luar biasa. Terutama pupuk dan juga herbisida. Para buruh panen juga minta kenaikan upah. Begitu juga dengan upah membersihkan pelepah sawit atau peruning, juga naik. ‘’Harga sawit yang tinggi membuat petani senang. Tapi, semua kebutuhan juga naik. Kenaikan harga pupuk sudah lebih dari 100 persen,’’ kata Supari. Ayah 4 orang anak ini mengatakan, harga sawit ini memiliki pengaruh sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Warga yang tidak memiliki kebun sawit, juga ikut sejahtera. Mereka bekerja sebagai pencari brondolan sawit. Harga brondolan juga sama dengan harga sawit pada umumnya.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: