Distan Kaji Pengembangan Sawah Tadah Hujan

Distan Kaji Pengembangan Sawah Tadah Hujan

MUKOMUKO – Beberapa tahun terakhir Mukomuko, sudah mencapai swasembada pangan, namun pemerintah daerah belum merasa puas. Berbagai langkah untuk pengembangan persawahan petani dilakukan. Sekarang dibawah komando Apriansyah,ST, Dinas Pertanian dengan mengkaji peningkatan produksi dan pengemban sawah tadah hujan, salah satunya yang menjadi incaran adalah 120 hektare sawah di Kecamatan Ipuh. Dikatakan Apriansyah, sawah tadah hujan berbeda dengan sawah dengan dialiri irigasi seperti di wilayah Lubuk Pinang dan Selagan Raya. Untuk peningkatan fungsi sawah tadah hujan perlu beberapa langkah strategis dan disesuaikan dengan kondisi wilayah. Sekarang pihaknya tengah mengkaji beberapa trik dan sekaligus pemetaan wilayah pengembangan sawah. Sebab untuk bantuan pusat terhadap sawah tadah hujan ini minim. ‘’Sekarang kita coba mengkaji dan melakukan pemetaan, rencananya melibatkan pihak universitas. Seiring dengan itu kita siapkan Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Inilah nanti jadi dasar kita bergerak menyusun rencana pengembangan persawahan,’’ katanya. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan persawahan tadah hujan di Ipuh selama ini, karena jalan dan gorong-gorong tidak memadai. Jaringan tersier juga belum mumpuni dan sulit mencari sumber air. Untuk kedepan ada beberapa strategi yang disiapkan, diantaranya pembangunan sumur bor dengan kedalaman maksimal. Juga pembangunan klep untuk saluran yang bisa dibuka tutup. Selanjutnya menyalurkan air dengan sistem gratifikasi, contohnya sudah ada. ‘’Semua rencana ini perku kajian dan konsep yang matang, sebab butuh kerja keras dan dukungan anggaran yang cukup,’’ tuturnya. Terus untuk rencana cetak sawah baru, Apriansyah mengaku pada tahun ini akan berjalan lagi, fokusnya di wilayah Lubuk Pinang. Namun berapa luas dan anggaran yang tersedia belum diketahui, karena ini program pusat. ‘’Untuk cetak sawah baru informasinya ada, tapi kita belum tahu berapa anggarannya,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: