PNS Keberatan Dibebankan Bawa Lima Warga Vaksin
Sekda : Ini Sudah Ketentuan
MUKOMUKO – Kebijakan pemerintah daerah, mengharuskan PNS dan tenaga honor daerah membawa lima warga untuk divaksin, sesuai dengan surat keputusan Bupati nomor: 130/25/SATGAS/XII/2021, menuai pro dan kontra di lingkungan PNS. Dimana ada yang merasa keberatan, karena selain sulit mengajak orang divaksin, juga ada resiko yang dipertanggungjawabkan. Salah seorang PNS yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kebijakan yang mewajibkan membawa lima orang vaksin dengan ancaman tunjangan tidak dibayar, menurutnya terlalu memaksa. Mungkin bagi sebagian pegawai tidak terlalu sulit, tapi bagi sebagian lagi akan sulit. Seperti di Kota Mukomuko, kebanyakan PNS berdomisili di kota, sementara sebagian besar warga sudah divaksin. Selain itu vaksin bagi sebagian orang berisiko, jika terjadi sesuatu terhadap warga tersebut, tentu yang akan disalahkan adalah PNS yang mengajaknya. ‘’Kami rasa ini terlalu memaksa, kalau sekedar mengajak atau mengimbau, tidak masalah, tapi mewajibkan membawa lima orang, kami rasa tidak wajar lagi. Bisa jadi warga akan minta uang dengan kita, baru mau divaksin, terus jika terjadi sesuatu setelah divaksin akan menjadi tanggungjawab pegawai bersangkutan,’’ katanya. Menanggapi hal ini, Sekda, Drs.H.Marjohan mengatakan kebijakan seperti ini bukan di Mukomuko saja, tapi berdasarkan instruksi pusat dan kebijakan yang juga dilakukan daerah lain. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh warga divaksin, guna mencegah Covid-19. Yang merasa keberatan, nanti bisa langsung sampaikan alasannya. ‘’Sejauh ini belum ada yang merasa keberatan, tujuan kita bagaimana masyarakat bisa divaksin, maka ajak keluarga, tetangga dan kerabat, sampaikan soal kebaikan malakukan vaksin, supaya terhindar dari virus,’’ kata Sekda. Terus mengenai takut resiko dan sebagainya, Sekda menjelaskan, ini dipangruhi oleh pemberitaan negatif tentang Covid, padahal itu tidak benar. Tanya dengan orang yang sudah divaksin. Dalam melakukan vaksinasi, petugas kesehatan tidak asal suntik, ada tahapan pengecekan kesehatan, jika ada gejala yang tidak memungkinkan, maka tidak disuntik langsung. ‘’Jangan percaya berita hoax yang menyebut vaksin berbahaya, semua aman aman saja, sudah sebagoan besar orang divaksin. Tidak ada resiko seperti itu,’’ tutupnya.(jar)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: