Awal Pembahasan Anggaran Sudah Alot

Awal Pembahasan Anggaran Sudah Alot

MUKOMUKO – Walau diketahui 20 orang dari total 25 anggota DPRD Mukomuko berasal dari Partai politik (Parpol) pengusung bupati, bukan berarti setiap pembahasan usulan kepala daerah ke dewan bakal mulus. Buktinya pembahasan APBD Perubahan yang sedang berlangsung, diawal pencocokan KUA-PPAS, sudah mulai alot. Informasinya dewan mempertanyakan beberapa program baru yang muncul di anggaran perubahan. Ketua DPRD Mukomuko, Ali Saftaini,SE diminta keterangannya mengakui, semestinya nota KUA sudah diparipurna, namun karena belum tercapainya kesepakatan, sehingga tertunda dari jadwal semula. Sekarang pembahasan KUA kembali dilanjutkan, jika sudah sepakat, maka malam nanti (malam tadi,red) langsung diparipurnakan dan kemudian diserahkan kembali ke TAPD untuk penyusunan RAPBD Perubahan. ‘’Karena belum ada kesepakatan, maka belum bisa diparipurnakan, mudahan nanti sudah selesai sehingga bisa dijadwalkan proses selanjutnya. Semestinya sesuai jadwal Banmus, sudah diparipuna, maka kita harus jadwalkan ulang,’’ kata Ali. Terus terkait dengan poin usulan yang menjadi perdebatan sehingga belum ada kesepakatan, Ali menegaskan pada prinsipnya dewan satu arah dan mendukung program pemerintah daerah. Yang banyak dipertanyakan terkait dengan beberapa program baru yang diusulkan di perubahan dengan menghilangkan program yang sudah ada. ‘’Kalau soal program, sebetulnya tidak ada yang berbenturan antara keinginan dewan dengan pihak bupati, kita mendukung setiap program daerah, hanya saja di perubahan ini ada beberapa pembiayaan untuk program baru, sedangkan program yang sudah ada banyak dihilangkan,’’ tegasnya. Selain itu memang penyesuaian ketersediaan anggaran dengan prioritas, karena sama-sama diketahui, anggaran yang tersedia tidak banyak. Terjadinya perdebatan alot dalam pembahasan merupakan hal yang biasa dan lumrah, bahkan jika tidak saling tukar pendapat, malah tidak bagus dan dicurigakan. Sama dengan bupati, dewan juga menyuarakan suara masyarakat. ‘’Biasa saja terjadi adu pendapat saat pembahasan, malahan kalau diam saja dan semuanya selalu sepakat, itu memunculkan kecurigaan, kawan-kawan dewan juga menyuarakan harapan masyarakat,’’ pungkasnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: