Direktur RSUD Evaluasi Pelayanan Pasien Covid-19

Direktur RSUD Evaluasi Pelayanan Pasien Covid-19

MUKOMUKO – Peristiwa jenazah dibawa menggunakan motor dan juga terkait keluhan soal pelayanan terhadap pasien Covid-19, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko langsung lakukan evaluasi. Sekarang keluarga pasien dapat langsung menghubungi dirinya jika ada kendala yang tidak dapat diputuskan oleh petugas pelayanan. Dikatakannya, kejadian jenazah yang dibawa menggunakan motor, menjadi pelajaran penting managemen rumah sakit dan hal seperti ini tidak perlu terjadi lagi. Peristiwa tersebut diakui karena masih lemahnya koordinasi, ia baru mengetahui setelahnya. Maka sekarang ia melakukan beberapa langkah evaluasi, salah satunya dengan menempel nomor kontak pribadinya di ruangan perawatan atau isolasi pasien Covid. ‘’Sekarang di pintu ruangan sudah saya tempel nomor telpon petugas pelayanan, termasuk ada nomor HP saya dan kabid pelayanan. Keluar pasien bisa langsung koordinasi dengan penanggungjawab ruangan, jika tidak menemukan solusi, juga langsung bisa menghubungi saya,’’ kata Syafriadi. Lanjutnya, langkah ini dilakukan supaya setiap kendala yang dihadapi masyarakat di rumah sakit bisa diselesaikan dengan cepat. Masyarakat bisa menghubunginya jam berapapun, karena disadarinya tidak mungkin bisa stan by di rumah sakit 24 jam. Selain itu juga petugas diminta meningkatkan koordinasi dan dapat melayani pasien dengan standar yang ditetapkan. Jika tidak dapat diputuskan, bisa langsung menghubungi dirinya. ‘’Di rumah sakit berbeda dengan tempat lain, karena yang kita tangani orang sakit. Masyarakat atau keluarganya juga kadang dalam kondisi panik, sehingga butuh kesabaran. Maka kita perlu lakukan pembenahan secara terus menerus,’’ tegasnya. Masih dikatakan Syafriadi, untuk ruangan isolasi juga dipastikan lebih steril, ia berharap pengertian dari masyarakat atau keluarga pasien terkait dengan SOP penanganan Covid-19. Pasien suspeck atau positif bukan ditetapkan oleh dokter, tapi merupakan hasil tes yang dilakukan. Bahkan petugas medis berharap tidak ada yang positif Covid. ‘’Kita kalau bisa jangan ada lagi pasien Covid, cukup penyakit lain saja, karena menangani pasien Covid-19, risikonya tinggi, petugas rawan terpapar,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: