Sekolah Negeri Gulung Tikar, Pemerintah Perlu Evaluasi
MUKOMUKO – Seperti diinformasikan sebelumnya, sekitar enam sekolah negeri bakal gulung tikar alias ditutup. Alasannya karena kekurangan siswa. Itu terjadi disebabkan minimnya minat dari masyarakat mamasukkan anaknya di sekolah tersebut. Fakta lain yang mau tidak mau harus diakui, sekolah negeri saat ini kalah saing dari sekolah swasta terpadu berbasis agama. Pemerintah daerah diharap bisa melakukan evaluasi. Bahkan disarankan sekolah negeri, harus ada inovasi dalam dunia pendidikan. Jika tidak, maka sekolah pemerintah bakal terus berguguran. Sementara dana yang digelontorkan untuk sekolah negeri ini tidaklah sedikit.
Disampaikan oleh salah seorang tokoh yang juga pemerhati dunia pendidikan Raswanto. Menurutnya, informasi beberapa sekolah negeri akan ditutup di Mukomuko sudah diketahui se-indonesia. Walau ada alasan yang tepat, namun tetap saja menjadi sorotan. Menurutnya persoalan yang muncul bukan sekedar soal sekolah yang akan ditutup itu saja. Namun juga mengancam seluruh sekolah negeri dari PAUD hingga SMP. Karena menurut pantauannya saat ini sekolah-sekolah negeri mengalami penurunan jumlah murid secara merata. Orang tua lebih memilih sekolah swasta terpadu berbasis agama dan menyekolahkan anaknya ke luar daerah. Ini membuktikan sekolah negeri di Mukomuko ada masalah.
‘’Kita prihatin dengan kondisi ini, umumnya murid sekolah negeri mengalami penurunan, maka kalau terus dibiarkan, setiap tahun akan ada yang gulung tikar. Orang tua cendrung menyekolahkan anaknya di sekolah swasta berbasis agama dan banyak yang keluar daerah. Alasannya tamat dari Mukomuko susah masuk sekolah bagus atau perguruan negeri diluar, nilainya rendah,’’ kata Raswanto.
Maka ia menyarankan pemerintah melakukan evaluasi, baik sistem maupun terhadap pengelolaan dunia pendidikan. Mungkin butuh orang-orang muda yang energic sehingga sekolah dapat berinovasi. Alasan orang sekolah keluar daerah atau masuk ke swasta karena ada nilai lebih yang ditawarkan sekolah tersebut. Maka sekolah negeri harus bisa mengikuti itu dengan berinovasi, jika tidak maka siap-siap terus ditinggalkan. Sebab sama dengan teknelogi, contohnya komputer atau handphone model lama dengan keluaran terbaru, kecanggihannya jauh berbeda. Semua orang harus menyesuaikan mengikuti perkembangan zaman, jika tidak akan tertingal.
‘’Kalau mempertahankan cara yang lama, tidak ada inovasi maka tidak akan maju dan terus ditinggalkan. Maka saya menyarankan ada reformasi atau evaluasi besar-besaran. Mungkin banyak tenaga muda yang punya kemampuan dan bisa berinovasi. Orang sudah pakai komputer model baru, kita masih yang model lama, jelas akan tertinggal,’’ ungkapnya.
Kemudian kualitas dan disiplin tenaga guru juga perlu mendapat perhatian serius. Tidak bisa guru hanya sebatas mengejar jam saja atau melepas kewajiban saja, harus benar-benar membimbing anak didik. Karena disegi pendapatan para guru cukup tinggi, jangan nomor duakan tugas. Sekolah juga harus ada perubahan lebih baik.
‘’Semua harus ditingkatkan, termasuk Mukomuko ini tidak punya dewan pendidikan yang aktif, padahal itu penting,’’ pungkasnya.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: