Garap Potensi Wisata, Bupati Belajar ke Kerinci
Sempat Bahas Jalan Sungaipuh - Lempur
MUKOMUKO – Sektor wisata kerap menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan menjadi andalan bagi beberap kabupaten dan kota. Mukomuko sendiri pada dasarnya memiliki potensi wisata yang cukup memadai dan lengkap, mulai dari wisata pantai, wisata alam, danau dan air terjun. Namun belum dikelola dan dipromosi secara maksimal. Sehingga sektor ini belum memberi sumbangsih PAD. Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA agaknya mulai melirik potensi ini. Diketahui pada Jumat (04/06) didampingi Kadis Parpora dan staf ahli, Kedis PUPR, Kadis Kiminfo, Kadis PolPP dan Ketua TP-PKK Ny Nurliyana Habsah Sapuan, bupati melakukan kunjungan kerja ke kabupaten tetangga yang sudah tersohor dengan wisatanya. Kunjungan ini tentunya guna mempelajari mekanisme pengelolaan dan pengembangan Wisata Agribisnis. Kehadiran rombongan bupati langsung disambut oleh bupati kerinci dan istri serta pejabat lainnya.
Dari kunjungan dan pertemuan ini ada beberapa poin mekanisme pengelolaan wisata yang dapat disimpulkan. Pertama pemeritah setempat menjadikan wisata salah satu prioritas, kedua peran pemerintah desa sangat diutamakan dalam pengelolaan dan pengembangan wisata dengan disokong penuh Pemkan Kerinci. Kemudian juga penguatan fasilitas pariwisata dan sosialisasi. Tak kalah pentingnya pemerintah harus memiliki Perda yang memadai dalam pengelolaan wisata.
Bupati mengatakan, Kerinci merupakan kabupaten tetangga yang wisatanya sudah cukup dikenal. Kedatangannya ke Kerinci khusus untuk masalah pengembangan wisata agribisnis dan memperkuat hubungan dua daerah. Kehadiran mereka disambut langsung bupati, ia juga sempat mendatangi beberapa objek wisata di Kerinci. Sapuan menilai Kerinci berhasil mengelola wisata dengan cukup baik, sehingga PAD yang awalnya kurang dari Rp 700 miliar, sekarang sudah mencapai Rp 1,2 triliun.
‘’Tenyata wisata dikelola sendiri oleh daerah, peran desa wisata sangat dioptimalkan. Kita juga punya potensi wisata yang bagus dan strategis, maka kedepan diupayakan bisa dikembangkan dengan baik dan ini bisa menjadi sumber PAD,’’ kata Sapuan.
Paling penting kata Sapuan, dengan berkembangnya wisata, secara otomatis Usaha kecil menengah (UKM) dan usaha rumah tangga menjadi hidup. Seperti kuliner, makanan khas daerah, penginapan dan sektor lainnya menjadi maju. Ia juga mengakui dalam pertemuan ini sempat menyingung soal pembukaan jalan tembus Selagan Raya Mukomuko dengan Lempur Kerinci Sungai Penuh. Namun karena ini wewenangnya provinsi dan pusat, pemerintah kabupaten sebatas mengajukan dan mendorong.
‘’Jika wisata sudah maju dan berkembang, maka sektor lain juga akan otomatis ikut terangkat. Mudahan dengan kerjasama semua pihak, wisata di Mukomuko dapat kita kembangkan,’’ tutupnya.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: