Kembangkan Ayam KUB, Usaha Sampingan yang Menguntungkan
TERAMANG JAYA – Budidaya Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) sedang menjadi trend baru di tengah masyarakat Kabupaten Mukomuko. Banyak warga yang awalnya budi daya Ayam Jowo Super (Joper) beralih ke ayam KUB. Salah satunya adalah Yusuf Bahtiar, warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya. Yusuf awalnya mengembangkan ayam Joper, pada akhir 2020 lalu, berakhir mengembangkan ayam KUB.
Yusuf menyampaikan, saat ini budi daya ayam KUB ini bukan usaha utama keluarga, melainkan hanya sebagai sampingan, serta mengisi waktu kosong. Pendapatan utama keluarga ditopang hasil kebun sawit.
‘’Kebun sawit sudah ada yang mengurus. Selain membangun kegiatan di desa, kami pelihara ayam KUB. Hasilnya lumayan, untuk tambah-tambah kebutuhan dapur,’’ ujar Yusuf.
Diceritakan Yusuf, tahap awal ini, ayam yang dipelihara hanya 100 ekor. Setelah memasuki masa panen, permintaan sangat tinggi. Pemasaran hanya dilakukan melalui media sosial. Warga yang berminat berdatangan ke rumah, dan banyak yang kecewa karena tidak kebagian. Melihat peluang yang besar ini, Yusuf berpikir untuk mengembangkan usaha ini lebih besar.
‘’Peluang pasar ayam KUB sangat besar. Saya berharap, banyak warga yang usaha mengembangkan ayam KUB ini,’’ tambah Yusuf.
Masih Yusuf, berdasarkan pengalaman, untuk mengembangkan 100 ekor ayam KUB ini, dibutuhkan modal sekitar Rp2,5 juta. Dengan rincian Rp 900 ribu untuk membeli bibit atau Day Old Chicken (DOC), sisanya biaya pakan. Harga jual ayam KUB Rp35 ribu per ekor. Dari 100 ekor ayam KUB, didapat uang Rp3,5 juta dalam waktu 60 hari.
‘’Namanya sambilan, dapat Rp 1 juta selama 60 hari, sudah lumayan. Saya ingin ada komunitas pengembang ayam KUB, agar bisa saling tukar pengalaman,’’ harap Yusuf.
Dijelaskan Yusuf, jika warga kreatif, biaya memelihara ayam KUB bisa ditekan. Cara yang sedang dicoba adalah melakukan penetasan DOC sendiri. Ia memelihara 10 ekor ayam KUB untuk dijadikan bibit. Jika ini berhasil, maka modal membeli DOC bisa ditekan. Langkah lain adalah mengurangi pembelian pakan pabrikan.
‘’Saya sedang melakukan percobaan untuk menekan biaya mengembangkan ayam KUB ini. Saya sedang mengembangkan magot untuk pakan dan mencoba untuk membuat indukan sendiri,’’ demikian Yusuf.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: