IKM Beri Dukungan Moril, Ungkap Penyebab Meninggalnya Santri Ponpes
MUKOMUKO – Ikatan Keluarga Minang (IKM) Mukomuko, turut berbelasungkawa atas meninggalnya EP (15), santri salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Teramang Jaya. Perantau asal Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) yang tinggal dan menetap di Desa Penarik, Kecamatan Penarik ini, diduga korban penganiayaan. Dengan demikian, IKM memberi dukungan moril kepada pihak kepolisian untuk mengungkap tuntas penyebab kematian santri tersebut.
Sekretaris IKM Mukomuko Basri Efendi,M.Tpd menyampaikan keprihatinanya atas musibah yang menimpa salah satu warga minang yang ada di Kabupaten Mukomuko. Bapak yang akrab disapa Basri Caniago ini, yang sehari-hari juga berprofesi sebagai guru, berharap pihak kepolisan dapat mengusut kejadian tersebut hingga tuntas. Menurutnya, kepastian perkara ini ditunggu masyarakat. Untuk kedepan tidak terjadi lagi hal serupa.
‘’Sebagai keluarga minang kita sangat prihatin atas kabar duka yang menimpa salah satu keluarga minang yang ada di Mukomuko. Apalagi ini menyangkut nyawa seorang pelajar yang tengah menimba ilmu. Hal tersebut harus mendapat perhatian khusus oleh pihak kepolisian, dan dapat ditindak seadil-adilnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku,’’kata Basri.
Kapolres Mukomuko AKBP Andi Arisandy,S.IK.SH.MH melalui Kasat Reskrim Iptu Ari Aji,S.Ik mengatakan bahwa proses hukum EP(15) yang dilaporkan oleh pihak keluarga Eri Gustina(46) warga Desa Penarik Kecamatan Penarik, masih berlanjut. Saat ini pihak kepolisian tengah mengumpulkan bukti dan saksi kejadian.
‘’Ya, proses hukum santri masih berlanjut. Saat ini, kami tengah melakukan penyidikan dan mengumpulkan barang bukti beserta saksi,’’tutup Ari Aji.(njw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: