Maju Makmur Kembangkan Agrowisata

Maju Makmur Kembangkan Agrowisata

Tanam 380 Bibit Buah-buahan

PENARIK – Pemerintah Desa (Pemdes) Maju Makmur, Kecamatan Penarik mulai mengembangkan agrowisata. Tahun ini Pemdes membeli 380 batang bibit buah-buahan terdiri dari 8 jenis. Diantaranya durian, alpokat dan kelengkeng. Pembelian bibit ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa 2020. Bibit ditanam di atas lahan 3 Hektare (Ha) milik desa. Selain menjadi penghasil buah-buahan, Maju Makmur juga ingin menjadi penghasil bibit buah berkualitas. Hal ini disampaikan oleh Kades Maju Makmur, Heris Triyanto, Selasa (25/8).

Kepada wartawan koran ini, Heris menjelaskan, bahwa mengembangkan agrowisata menjadi cita-citanya sejak dirinya dilantik menjadi Kades. Berkali-kali mengajukan permohonan bibit kepada pemerintah daerah, tapi tidak pernah terealisasi. Heris bertekad, sebelum habis masa jabatan, bibit yang ditanam sudah mulai tumbuh. Hasil musyawarah desa, disepakati pembelian bibit menggunakan APB Desa. Sebagian besar bibit dibeli dari Provinsi Lampung, sedangkan bibit durian dibeli dari Pulau Jawa.

‘’Kami ingin, Maju Makmur menjadi penghasil buah-buahan terbaik di Kabupaten Mukomuko. Oleh karena itu, kami membeli dan menanam bibit yang berkualitas,’’ jelas Heris.

Heris menambahkan, setelah bibit yang ditanam ini tumbuh dan berkembang dengan baik, langkah selanjutnya akan mengirim warga untuk belajar pembibitan. Baik teknis mencangkok, stek maupun okulasi. Setelah memiliki tenaga ahli dibidang ini, Maju Makmur akan mengembangkan pembibitan. Ke depan jika ada warga Mukomuko membutuhkan bibit buah berkualitas tidak harus membeli ke luar daerah, seperti yang dilakukan Maju Makmur saat ini.

‘’Kami ingin menjadi pusat pembibitan buah berkualitas. Ini belum ada di Mukomuko. Buktinya, kami kesulitan membeli bibit di Mukomuko dan harus keluar provinsi bahkan keluar pulau,’’ tambah Heris.

Masih Heris, apa yang ditanam saat ini belum akan terlihat hasilnya dalam waktu 3 atau 4 tahun ke depan. Bahkan hingga masa baktinya habis tanaman ini belum membuahkan hasil yang diinginkan. Hasil tanaman ini baru bisa dilihat dan dirasakan setelah berumur lebih dari 5 tahun. Namun demikian, semakin lama hasilnya akan semakin besar. Lain halnya dengan pembangunan fisik. Hasilnya sudah bisa dilihat dalam hitungan bulan. Semakin lama hasil pembangunan fisik semakin rusak.

‘’Saya ini baru membangun pondasi, hasilnya baru terlihat setelah lebih dari lima tahun,’’ demikian Heris.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: