Sapi Ditebas OTD, Adat dan Desa Tak Berdaya
Pemilik Lapor Polisi
V KOTO - Diduga dengan sengaja ditebas menggunakan senjata tajam, oleh Orang Tak Dikenal (OTD). Dua ekor sapi milik warga Desa Sungai Lintang, Kecamatan V Koto, Pardi, sobek di bagian paha, tak hanya itu, ekor sapi juga putus.
Terkait persoalan ini, oleh pemilik, sudah dilaporkan ke pihak desa dan adat setempat, untuk mencari solusi dan pelaku. Namun dalam persoalan ini, pihak desa dan adata seakan tak berdaya. Lantaran pihak desa dan adat tidak mempu memecahkan persoalan ini, pemilik berencana akan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian setempat.
Pemilik sapi, Pardi, menyampaikan bahwa kejadian ini terjadi pada Selasa (28/7) lalu. Ia menjelaskan, sebelumnya sapi tersebut diikat di salah satu pohon berdekatan dengan kebun warga. Namun niat ingin kembali melihat kondisi sapi, ditemukan sapi sudah tak lagi berada di posisi semula. Mengetahui sapi terlepas ikatan, ia berinisiatif mencari keberadaan sapi pada Senin (27/7) sore. Selasa (28/7) ia menemukan sapi itu terluka dilokasi kebun warga Desa Sungai Rengas.
''Pada Selasa pagi saya menemukan sapi saya sudah terluka di lokasi kebun warga, bahkan salah satu bagian tubuh seperti ekornya, juga saya temukan di lokasi kebun tersebut. Jika memang sapi saya. Mengetahui hal ini, saya melaporkan ke Kades Sungai Lintang dan Sungai Rengas. Bahkan ke kepala kaum dan adat juga sudah saya sampaikan, tujuan saya melapor kepada mereka mencari solusi dan mencari tahu siapa pelaku akan kejadian ini. Namun sepertinya mereka tak berdaya untuk mengungkap persoalan ini,''sampai Pardi.
Masih disampaikan, Pardi, tak puas karena lantaran pihak desa dan adat tak berdaya mengungkap persoalan ini, ia berencana akan melaporkan ke pihak yang kepolisian, tujuannya mencari keadilan dan mengungkap siapa pelaku dari kejadian tersebut.
''Jumlah sapi saya yang terluka sebanyak 2 ekor, saya menduga hal ini dilakukan sengaja, karena masing-masing titik yang terluka itu, posisi yang sama, satu dibagian paha dan satunya lagu diatas paha,''tambah Pardi.
Saat dikonfirmasi Kades Sungai Lintang, Aryanto, mengaku terkait persoalan ini, sudah sampai kepadanya. Namun ia menjelaskan, kembalinya kepada adat dan kaum. Hasil tahapan proses kepada adat dan kaum, tidak mampu mengungkap dan menyelesaikan persoalan ini, dengan alasan tidak ada bukti yang kuat.
''Tanggapan kami dari desa sudah dilakukan, yaitu melaporkan hal ini kepada adat dan kaum, namun sepertinya tidak tembus, lantaran tidak ada bukti yang kuat. Siapa pelakunya, yang jelas koordinasi kami dengan pemilik lahan tempat ditemukan sapi, membenarkan bahwa mengikat dan melepaskan sapi itu, saat setelah menunggu pemilik tak kunjung datang,''tutup Aryanto.(rag)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: