Dinas Perikanan Tunggu Kepastian Penjinakan Ikan Mikih
3000 Ekor Anak Ikan Mikih Mati
METRO - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, mempertanyakan kesiapan Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Sei Gelam Jambi. Ini dalam hal upaya konservasi dan penjinakan ikan mikih yang merupakan ikan komersil yang sudah langka dari alam liar. Dalam hal ini, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, S.Pi, mempertanyakan tentang tindak lanjut serta tanggapan atas proposal usuln domestikasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Perikanan Budi Daya.
‘’Kami akan menyurati Kepala Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Sei Gelam Jambi. Untuk menanyakan kapan tindak lanjut usaha konservasi dan domistikasi ikan mikih daerah ini,’’ ujar Eddy.
Lanjutnya, dalam surat KKP disebut perlu dukungan dalam rangka pelestarian ikan mikih melalui konservasi dan domestikasi yang telah dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko. Kemudian, Ditjen Perikanan Budi Daya juga menyampaikan Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Sei Gelam Jambi dapat bersinergi. Serta mengidentifikasi dan monitoring pelaksanaan domistikasi tersebut, bila dimungkinkan agar digunakan untuk budi daya atau tahap uji coba.
‘’Dengan ini kami berharap pihak Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Sei Gelam Jambi membantu proses penjinakan ikan mikih, yang merupakan ikan komersil tetapi langka dari alam liar agar bisa dipelihara. Sehingga keberadaan ikan mikih atau ikan yang termasuk langka ini tidak sampai punah,’’ harap Eddy.
Disamping itu, ia juga menyampaikan, ada sekitar 3.000 ekor anak ikan mikih yang dipelihara di Balai Benih Ikan (BBI) di daerah ini. Namun anak ikan mikih yang di pelihara di BBI mati mendadak sejak sebulan terakhir.
‘’Sekitar 3.000 ekor anak ikan mikih yang kami pelihara di BBI daerah ini mati. Sampai sekarang kami belum mengetahui penyebab matinya ribuan anak ikan mikih tersebut,’’ tutup Eddy. (api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: