Masyarakat Minta Sekolah Normal Diizinkan

METRO – Sudah hampir empat bulan, proses belajar mengahar dari rumah diterapkan dampak dari pandemi COVID-19. Agaknya masyarakat, para murid dan guru sudah tidak sabar ingin kembali dilaksanakan sekolah normal seperti biasa, yaitu belajar dan mengajar tatap muka langsung di sekolah. Maka pemerintah daerah didesak untuk segera mengizinkan pelaksanaan sekolah tatap muka.

Salah seorang tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Mukomuko, H. Tarmizi mengatakan, sudah banyak desakan dari masyarakat dan termasuk dewan guru supaya sekolah diizinlan. Alasannya di berbagai daerah, bahkan bukan zona hijau, sekolah sudah dimulai. Maka tidak ada lagi alasan pemerintah tidak mengizinkan sekolah melakukan aktivitas normal seperti biasa.

‘’Saya banyak didesak warga untuk menyampaikan ke pemda supaya diziinkan buka sekolah seperti biasa. Kita zona hijau, apalagi alasan tidak diziinkan, daerah lain sudah menerapkannya,’’ kata Tarmizi.

Lanjutnya, terkait dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah, ia mengatakan semua dewan guru dan wali murid menyanggupinya. Bagaimanapun dikemas, belajar dari rumah atau dalam jaringan (Daring) tidak akan maksimal seperti belajar di sekolah. Anak-anak sulit diarahkan untuk terus belajar dengan mekanisme Daring.

‘’Tidak akan sama hasilnya belajar dari rumah dengan ke sekolah, karena sejak dulu orang kita bersekolah di sekolah bukan di rumah. Pengakuan dari guru dan wali murid, semua siap menerapkan protokol kesehatan,’’ tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mukomuko, Drs.H.Ruslan,M.Pd mengakui besarnya keinginan dari sekolah dan masyarakat untuk kembali tatap muka seperti biasa. Sekarang dalam tahap evaluasi untuk persiapan dilakukan sekolah normal dengan protokol kesehatan. Sementara ini siswa baru tetap ke sekolah dengan sistem bergantian untuk menjelaskan berbagai hal terkait dengan sekolah.

‘’Kita tengah lakukan evaluasi dan melihat kondisi, isyarat untuk kembali ke sekolah sudah ada, tentu harus dipersiapkan dengan matang,’’ tutupnya.(jar)

Sumber: