Kemarin, Hari Pertama Sekolah Tingkat SMA Sederajat
Kacabdin : Warga Sekolah Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
PENDIDIKAN RM – Sejak pemberlakuan new normal (normal baru), pasca peyebaran COVID -19. Kemarin, hari pertama masuk sekolah bagi siswa jenjang SMA sederajat untuk tahun ajaran 2020/2021. Di SMAN 1 Mukomuko, semua warga sekolah, mulai dari dewan guru, Tata Usaha (TU) dan siswa diharuskan mematuhi protokol kesehatan ketika berada di lingkungan sekolah. Mulai dari cek suhu tubuh, pakai masker dan cuci tangan. Tidak hanya itu, SMAN I Mukomuko juga memberlakukan sistem shiff dalam proses belajar mengajar.
Dari Pantauan Radar Mukomuko, upacara pelaksanaan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah(MPLS) 272 siswa SMAN 1 Mukomuko berjalan lancar.
Kacabdin Wilayah IV Kabupaten Mukomuko Jasni Bahari,S.Pd melalui Kasi SMA Kabupaten Mukomuko Harmen,S.Pd menyampaikan pelaksanaan proses belajar dan mengajar pasca covid-19 masih menggunakan metode shif atau bergantian. Sekolah juga harus menyiapkan peralatan sesuai anjuran medis, terutama alat cek suhu dan tempat cuci tangan. Selain itu jarak belajar siswa juga harus diperhatikan, masing-masing kelas hanya boleh menampung maksimal 18 siswa. Membentuk tim covid-19, serta menutup kantin sementara waktu.
‘’Saat ini kita masih proses uji coba proses belajar mengajar. Jadi siswa kita berikan belajar dengan sistim bergantian antara siswa kelas X,XI dan XII. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa diwajibkan menggunakan masker, membawa peralatan belajar dan makanan dari rumah. Sekolah juga kita himbau untuk menutup kantin sementara waktu hingga proses belajar dan mengajar berjalan normal.’’kata Harmen.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) Kabupaten Mukomuko H.Ruslan,M.Pd menyampaikan siswa jenjang Paud hingga SMP belum diperbolehkan untuk melaksanakan proses belajar dan mengajar disekolah. Yang kini masih menggunakan sistem online atau belajar dirumah. Kemungkinan besar proses belajar dan belajar akan kembali dilaksanakan setelah masa covid-19 berakhir. Akan tetapi, pihak pemerintah saat ini tengah meninjau kesiapan sekolah dalam pelaksanaan proses belajar disekolah. Teknis evaluasi tersebut akan disiapkan selama 2 bulan kedepan. Jika kesiapan tersebut mampu dilakukan oleh sekolah, maka diperbolehkan sekolah untuk melakukan proses belajar dan mengajar.
‘’Saat ini kita belum memperbolehkan sekolah jenjang TK hingga SMP melakukan tatap muka secara langsung. Karena masih banyak persiapan yang harus kita lakukan. Terutama tentang kesanggupan sekolah menyediakan peralatan sesuai dengan protokoler Covid-19. Ditambah dengan banyaknya aturan yang harus diterapkan oleh sekolah, jadi kita mengambil sikap bahwa akan melaksanakan proses belajar dirumah selama 2 bulan kedepan,’’tutup Ruslan.(ae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: