Lahan Sawah di Ipuh 3 Tahun Nganggur

Lahan Sawah di Ipuh 3 Tahun Nganggur

Sepradanur: Sulit Dialihfungsikan

IPUH – Ratusan hektare (Ha) lahan sawah di wilayah Kecamatan Ipuh tiga tahun terakhir tak produktif atau jadi lahan nganggur. Pengolahan terkendala sumber air. Ada wacana lahan itu dialihkan ke tanaman holtikultura, seperti kedelai, jagung dan lainnya. Namun itu sulit, karena kebiasaan petani setempat, lebih cendrung bercocok tanam padi sawah.

Kondisi ini dibenarkan oleh Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos pergantian padi dengan tanaman lain kemungkinan besar bakal sulit terealisasi. Karena masyarakat Ipuh tidak biasa menanam tanaman lain selain dari padi. Oleh karena itu, lahan persawahan yang tersedia ratusan hektare tersebut hanya menunggu air hujan untuk dikelola.  Maka dari itu hanya bisa dimanfaatkan untuk menanam padi dan tidak bisa dimanfaatkan untuk tanaman lain. Walaupun sebenarnya menanam tanaman lain selain padi dan tidak membutuhkan air hujan terus menerus sangat bagus sekali.  Supaya lahan ratusan hektare tersebut bisa mendatangkan pendapatan secara terus menerus.

‘’Jika diganti dengan tanaman lain sebenarnya sangat bagus. Tapi sayangnya masyarakat tani kita tidak terbiasa menanam tanaman lain. Sehingga lahan yang tersedia itu dibiarkan begitu saja hingga bertahun,’’tuturnya.

Selain tidak berpengalaman menanam tanaman lain selain dari padi, masyarakat tani Ipuh juga membutuhkan arahan, pembekalan dan penyedian bibit dari pemerintah. Pasalnya kalau tidak ada pembekalan tentu masyarakat tidak memiliki ilmu untuk menanam tanaman lain.

‘’Jika ada pembekalan dari pemerintah serta penyedian bibit tentu masyarakat tani bisa bercocok tanam dengan tanaman lain selain padi. Karena untuk menanam tanaman lain yang belum biasa dikerjakan tentu membutuhkan ilmu,’’jelasnya.

Sementara Kades Pulau Makmur, Ramli menilai hal yang sama bahwa pergantian untuk tanaman lain membutuhkan pembekalan serta pelatihan agar para petani paham.  Kalau tidak ada pembekalan besar kemungkinan sulit terealisasi. Selain pelatihan dan pembekalan penyedian bibit juga sangat dibutuhkan, karena selama ini masyarakat tidak mengetahui dimana mendapatkan bibit. Sementara ternak seperti sapi juga menjadi kendala tersendiri untuk menanam tanaman lain, kecuali seluruh lahan di wilayah Ipuh dikelola secara serentak.

‘’Bisa saja dilaksanakan tanaman lain selain dari padi tapi tentu membutuhkan ilmu melalui pelatihan dan pembekalan. Karena selama ini masyarakat kita tidak terbiasa menanam tanaman lain selain dari padi.  Keberadaan ternak yang dilepas liarkan juga menjadi kendala bagi para petani,’’tutup Ramli.(dom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: