Pemkab Tingkatkan Pengawasan Sembako Covid-19
METRO – Salah satu rencana penggunaan dana COVID-19 adalah untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak, lewat pembagian bantuan langsung tunai maupun berupa paket sembako. Jauh-jauh hari Pemkab Mukomuko telah memprogramkan pembagian sembako dengan menyiapkan sekitar Rp 1,2 miliar untuk pengadaan sembako bagi warga. Namun sampai sekarang belum terlaksana, karena rawan bermasalah hukum ataupun menuai protes, maka harus super hati-hati.
Ditemui, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mukomuko Sahroni mengaku sekarang masih dalam proses. Yang menyita waktu adalah menyesuaikan data, karena ada berbagai ketentuan penerima. Seperti tidak boleh warga yang terdaftar sebagai penerima PKH, BLT desa, BST atau bantuan sosial lainnya. Untuk itu data masyarakat miskin yang terdampak sebelumnya harus diverifikasi ulang, dipilah-pilih mana yang sudah menerima bantuan lain dan belum.
‘’Salah satu kendalanya memang didata penerima harus disesuaikan lagi, karena tidak boleh dobel bantuan yang diterima satu keluarga. Kita sudah punya data warga miskin 6.300 lebih, namun sebagian dari mereka mendapat bantuan dari dana desa dan juga BLT, ini tidak boleh lagi. Maka data terakhir ada tiga ribu lebih yang berhak menerimanya, kita juga koordinasi dengan kades untuk menyampaikan data warganya yang berhak dibantu,’’ katanya.
Selain hati-hati dalam menetapkan penerima, juga untuk pengadaan bantuan berupa beras perlu persiapan matang dan butuh waktu, terutama kesiapan penyedia barang dalam jumlah besar ini. Ia mengaku yang membuat super hati-hati adalah mengenai aturan, jangan sampai nanti berdampak hukum, karena bantuan seperti ini sangat rawan bermasalah. Pihaknya terus koordinasi dengan penegak hukum sebelum membuat keputusan final. Kemudian juga ini butuh disosialisasikan jangan sampai nanti menimbulkan kesan tidak bagus di tengah masyarakat.
‘’Memang harus super hati-hati, segala segi kita perhitungkan dengan matang. Ini rawan bermasalah hukum, kita perlu koordinasi dan minta pertimbangan. Kemudian juga proses pembagian bantuan perlu disosialisasikan agar masyarakat memahami,’’ terangnya.
Masih dijelaskannya, rencana bantuan yang diberikan bukan sembako lengkap, tapi hanya berupa beras sebanyak 10 kg untuk satu keluarga. Targetnya pada juli ini sudah bisa direalisasikan seluruhnya, maka sekarang prosesnya terus dilakukan. Untuk anggaran masih seperti sebelumnya sekitar Rp 1,2 miliar.
‘’Kita inginnya lebih cepat dilaksanakan, maka terus disiapkan, mudahan juli nanti selesai semua,’’ tutupnya.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: