Puluhan Ton Sampah Dibuang ke Sungai Air Dikit
PENARIK – Sungai Air Dikit di Desa Penarik, Kecamatan Penarik dijadikan tempat pembuangan sampah. Hal ini sudah berjalan selama bertahun-tahun dan tidak menutup kemungkinan akan terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya. Dalam satu bulan diperkirakan puluhan ton sampah dibuang dari atas jembatan. Warga yang biasa membuang sampah di sini diduga dari dusun I, V, VI dan VII desa setempat. Tidak jarang, warga dari luar desa juga membuang sampah di sungai ini. Upaya pemerintah desa mencegah warga membuang sampah ke sungai tidak berhasil. Pasalnya warga membuang sampah secara sembunyi-sembuyi, terutama malam hari. Dibutuhkan andil pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Sebagaimana disampaikan oleh Kadus V, Desa Penarik, Alexander, Jumat (12/6).
Ditemui di kediamannya, kemarin, Alex menjelaskan, sungai ini berada di perbatasan antara dusun I dan dusun V. Ia mengakui akibat membuang sampah ke sungai mengakibatkan pencemaran air. Padahal banyak warga yang memanfaatkan air tersebut, terutama warga Kecamatan Air Dikit. Tidak jarang, warga yang mencari ikan di sungai ini jaringnya menyangkut pada sampah. Disampaikan Alex, warga membuang sampah ke sungai sudah berlangsung cukup lama. Pemerintah desa telah berupaya melakukan pencegahan dengan cara mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) larangan membuang sampah ke sungai. Warga yang ketahuan membuang sampah dikenakan sanksi. Pemerintah desa sudah membentuk tim untuk melakukan pengawasan. Namun demikian, hal itu tidak berjalan dengan baik. Sebabnya adalah warga membuang sampah secara sembunyi-sembunyi, terutama malam hari.
‘’Pemerintah desa telah berupaya melakukan pencegahan, tapi hasilnya tidak maksimal. Tahu kalau ada sanksinya, warga membuang sampah malam hari. Saya pernah menegur langsung, jawabannya harus buang sampah ke mana,’’ ujar Alex.
Alex menambahkan, seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk semakin padat. Tidak sedikit warga di wilayahnya tidak memiliki lahan untuk sekedar pembuangan sampah. Ia juga mengatakan, sampah ini kelihatannya masalah sepele, tapi bisa berakibat fatal. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bukan hanya menjadi sumber pencemaran baik tanah maupun air bahkan udara, tapi bisa juga mengakibatkan konflik di tengah masyarakat. Alex berpendapat, dibutuhkan kehadiran pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Langkah yang paling simpel adalah Dinas Lingkungan Hidup menyediakan kontainer untuk menampung sampah, sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
‘’Sekitar dua tahun lalu, ada pembuatan bak sampah di pinggir sungai. Langkah ini tidak mengatasi masalah, karena sampah yang menumpuk di sana tidak diangkut. Menempatkan kontainer sampah, saya rasa langkah paling efektif,’’ demikian Alex.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: